SOLOPOS.COM - Holding Ultra Mikro (UMi) integrasi layanan antara BRI, Pegadaian, dan PNM. (Istimewa)

Solopos.com, BALI — Akses merata terhadap layanan keuangan formal semakin menjadi isu prioritas dan diupayakan oleh berbagai pihak. Hal ini juga menjadi perhatian negara-negara yang tergabung dalam G20. Indonesia akan menjadi tuan rumah KTT G20 yang diselenggarakan di Bali pada November mendatang.

Menjelang Pelaksanaan KTT G20, Kementerian BUMN menggelar Trade Investment & Industry Working Group (TIIWG) Road to G20, yakni SOE International Conference di Bali pada Senin-Selasa (17-18/10/2022). Konferensi internasional tersebut menunjukkan peran perusahaan BUMN dalam pemulihan ekonomi serta isu-isu prioritas KTT G20, termasuk inklusi keuangan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, menyampaikan BRI melakukan pendekatan Holding Ultra Mikro (UMi) untuk menyasar kalangan masyarakat unbankable dan meningkatkan inklusi keuangan. BRI ingin masyarakat yang dahulu harus menanggung beban bunga besar karena meminjam dana ke rentenir beralih menjadi nasabah ultra mikro.

Holding Ultra Mikro merupakan sinergi BRI sebagai induk bersama PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) untuk mewujudkan layanan keuangan yang lengkap, terintegrasi, dan memenuhi kebutuhan pelaku usaha.

Ekspedisi Mudik 2024

“Holding UMi juga menargetkan mereka yang sekarang ada di rentenir. Betapa tidak efisien mereka bayar bunga 500% setahun. Bagaimana jika mereka kami mudahkan aksesnya, masuk ke lembaga keuangan formal. Maka mereka akan menambah margin. Mereka akan lebih kuat modal. Mereka akan punya kapasitas yang lebih besar,” terang Supari.

Baca Juga : Profesor Harvard Sebut BRI Paling Unggul di Sektor Usaha Mikro

Berdasarkan riset yang dilakukan BRI, masih ada 5 juta usaha mikro yang terjerat rentenir dengan bunga tinggi. Selain itu ada 7 juta yang lari ke keluarga dan kerabat saat membutuhkan uang. Ada juga 18 juta yang belum tersentuh keuangan formal.

Nah, sebanyak 30 juta pelaku ini yang akan menjadi target nasabah dari Holding UMi. Pada tahap selanjutnya, Holding UMi diproyeksikan akan mampu melayani total 45 juta nasabah.

Supari menambahkan terdapat tiga strategi quick wins untuk menyukseskan target nasabah Holding UMi. Pertama, integrasi layanan antara BRI, Pegadaian, dan PNM melalui co-location Sentra Layanan Ultra Mikro (SENYUM).

Hingga Agustus 2022, integrasi layanan ketiga entitas atau co-location melalui Gerai Senyum sudah mencapai 1.003 lokasi atau lebih banyak dari target awal 978 lokasi Gerai Senyum. Tidak hanya itu, nasabah PNM Mekaar yang kini bergabung sebagai AgenBRILink sudah mencapai lebih dari 44.000.

Kedua, tenaga pemasar yang aktif mendampingi dan mendorong pelaku usaha ultra mikro untuk meningkatkan skala bisnis. Dia menyebut memiliki 66.000 tenaga pemasar dari tiga entitas tersebut.

Baca Juga : BRI Bagikan Tips Disiplin Mengatur Keuangan Lewat Investasi Surat Berharga

“Kami lengkapi dengan bisnis proses digital. Mereka selalu ada di wilayah kerja, tidak pergi ke kantor, terintegrasi dengan bisnis proses 3 entitas, namanya Senyum Mobile. Senyum Mobile itu adalah platform yang isinya produk dan layanan 3 entitas,” ujar Supari.

Ketiga, kami mempunyai data besar dari tiga entitas, yakni 25 juta data. Hal ini bisa digunakan untuk meningkatkan kebutuhan literasi pemberdayaan. “Mudah-mudahan dengan solidnya pemberdayaan dari BRI di ultra mikro akan turut mendorong akselerasi pelaku usaha untuk naik kelas,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya