Solopos.com, SRAGEN — Ekspedisi yang digelar komunitas Moro Gendeng, Tilik Ibu Pertiwi (TIP), dan Sedulur Jagat Sukowati (Sejati) di Sungai Cemoro di Dukuh Ngrukun, Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, pekan lalu, bukan hanya mengungkap fakta terkait keberadaan gua di tebing kali. Ternyata, ada batu besar di sungai tersebut yang diklaim terbesar se-Sragen dan pernah menjadi tempat bertapa Pangeran Diponegoro.
Dalam perjalanan ekspedisi menyusuri sungai, mereka menemukan batu raksasa tersebut yang ternyata disebut Watu Suye oleh warga sekitar.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Jahanam! Cabuli Bayi 6 Bulan, Pedofil Ini Sebar Video Aksi Bejatnya Lewat FB
"Watu Suye itu berjarak sekitar 1 km dari lokasi gua yang berada di tebing Sungai Cemoro. Watu [batu] itu berukuran sangat besar, mungkin yang terbesar di Sragen," ujar Jumanto, peserta ekspedisi dari Komunitas Moro Gendeng, kepada Solopos.com, Senin (21/9/2020).
Para peserta ekspedisi susur Sungai Cemoro itu sempat berswafoto sambil berdiri di atas Watu Suye. Watu suye itu memiliki diameter sekitar 6-7 meter dengan ketinggian sekitar tiga meter.
Konon, Watu Suye itu pernah menjadi tempat bertapa Pangeran Diponegoro. Akan tetapi, Pemerintah Desa (Pemdes) Krikilan belum mengetahui cerita rakyat seputar Watu Suye itu.
Tembak Mati Pacar Mantan Suami di Depan Anak, Ibu-Ibu Ini Minta Maaf Biar Hukuman Diringankan
"Watu Suye memang ada. Tapi kalau jadi tempat pertapaan Pangeran Diponegoro, saya baru dengar ini. Saya belum paham [mengenai cerita rakyat seputar Watu Suye," jelas Kepala Desa (Kades) Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Sragen, Widodo, kepada Solopos.com.