SOLOPOS.COM - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) (JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Di Sentul, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berpamitan kepada ribuan pejabat negara dari pusat dan daerah. Presiden SBY menitipkan pesan tentang pentingnya perubahan dan kesinambungan dalam pembangunan Indonesia.

Curahan hati Presiden SBY disampaikan pada acara Silaturahmi Nasional Menuju Pembangunan Nasional yang Berkelanjutan di Sentul International Convention Center, Rabu pagi (15/10/2014).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sekitar 5.800 orang yang terdiri dari menteri, pejabat tingkat menteri, pimpinan lembaga, pejabat tinggi TNI, pejabat tinggi Polri, eselon I kementerian/lembaga, gubernur, bupati, wali kota, pangdam, kapolda, pimpinan universitas, hingga pimpinan media dari seluruh Indonesia hadir dalam acara tersebut.

Presiden SBY menekankan kepada para tokoh yang hadir di Sentul bahwa pembangunan adalah suatu proses panjang, bukan sebuah peristiwa yang berlangsung sekejap.

Pembangunan Indonesia, papar SBY, adalah proses yang bergulir sejak pemerintahan Presiden Soekarno yang dilanjutkan oleh Presiden Soeharto, Presiden BJ Habibie, Presiden Abdurrahman Wahid, Presiden Megawati, dirinya, kemudian akan diteruskan oleh presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi, dan seterusnya.

“Yang baik-baik harus dijaga sebagai sebuah kesinambungan, yang belum baik harus dicapai perbaikan, dilakukan perubahan untuk atasi persoalan bangsa,” katanya.

SBY kemudian memaparkan beberapa capaian dalam masa pemerintahannya sekaligus mendaftar pekerjaan-pekerjaan rumah yang belum bisa diselesaikan dalam 10 tahun terakhir.

Pemerintahannya, menurut SBY, mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah krisis, menjaga kestabilan politik domestik, menjaga letupan konflik horizontal berubah menjadi benturan besar, dan aktif mendorong penyelesaian berbagai konflik antar negara di kawasan sekitar Tanah Air.

Namun, SBY mengakui pemerintahannya belum berhasil membangun pemerintah dan birokrasi yang sepenuhnya bersih, responsif dan akuntabel. Pada 10 tahun masa pemerintahannya, dia juga masih menghadapi kesulitan menghadapi berbagai ekses penerapan otonomi daerah yang mempersulit koordinasi pusat dan daerah.

Selain itu, Presiden mengatakan pembangunan infrastruktur masih jauh dari cukup. Masalah konektivitas tetap menjadi batu sandungan pembangunan ekonomi Indonesia. SBY berharap pemerintah selanjutnya bisa menyelesaikan berbagai permasalahan tersebut sambil tetap menjaga pilar kesatuan dan persatuan masyarakat Indonesia yang majemuk.

“Di atas segalanya Indonesia adalah bangsa yang besar, majemuk dan menghadapi tantangan yang kompleks di tengah dunia yang tidak mudah,” kata Presiden SBY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya