SOLOPOS.COM - Nanas Benggolo dari Desa Kembanglimus (Instagram/@roni_bibitunggul)

Solopos.com, MAGELANG — Candi Borobudur di Kabupaten Magelang rupanya tidak hanya dikenal sebagai wisata warisan dunia yang diakui UNESCO saja, namun rupanya kawasan wisata itu juga memiliki potensi alam yang indah dan subur.

Mengutip Beritamagelang.id, Kamis (5/8/2021), kawasan wisata Candi Budha tersebut juga terdapat buah nanas yang ukurannya tidak lazim. Ukuran buah nanas itu diyakini seukuran bola sepak sehingga disebut sebagai nanas jumbo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Nanas jumbo ini banyak diminati oleh banyak pencinta buah karena menawarkan rasa manis dan lembut. Oleh warga lokal, buah nanas itu diberi nama  Benggolo dan ragam nanas ini merupakan varietas lokal yang dikembangkan masyarakat di Dusun Bumen, Desa Kembanglimus, Kabupaten Magelang.

Ekspedisi Mudik 2024
Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sumber Makmur Desa Kembanglimus. (1)
Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sumber Makmur Desa Kembanglimus. (Sumber: Beritamagelang.id)

Baca Juga : Pemanfaatan Yankestrad di Magelang Tertinggi di Jateng

Salah satu petani nanas Benggolo bernama Wardi mengatakan bahwa dulunya, nanas jenis ini banyak tumbuh liar dan kemudian dibudidayakan. Wardi juga menambahkan bahwa nanas jenis ini tumbuh seadanya di pekarangan warga. Hingga kemudian pada tahun 2016, buah khas kawasan tropis ini mulai secara intens dikembangkan oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sumber Makmur Desa Kembanglimus.

Diungkapkan Wardi, bentuk buah nanas jumbo tersebut berbeda dengan buah nanas pada umumnya, yakni memiliki bintik mata duri pada kulit serta kepala mahkota. Dari segi ukuran, jika nanas biasa memiliki berat maksimal kisaran 1 kg per buah, namun nanas Benggolo ini dapat mencapai 4 kg-7 kg per buahnya.

Disamping unggul dalam berat, nanas Benggolo ini juga memiliki warna wangi dengan rasa manis. Saat musim kemarau buah nanas Benggolo akan lebih terasa manis dan kandungan air lebih sedikit. Untuk saat ini, demplot nanas benggolo tersebar di sejumlah lokasi di Desa Kembanglimus.

Baca Juga : Gegara 1 Huruf Hilang, Pasar Gotong Royong Tuai Komentar

Semua pohon nanas Benggolo mendapatkan perlakuan khusus dalam segi perawatan, seperti pemupukan rutin, mengatur jarak tanam, serta yang paling penting adalah pemilihan bibit yang tepat. Dengan harga jual Rp12.500/kg, permintaan pasar terhadap nanas jumbo ini sangat tinggi hingga hasil panen saat ini tidak mencukupi.

Sementara itu, Kepala Desa Kembanglimus, Soetji Arimbi mengungkapkan untuk saat ini pihaknya fokus pada budi daya anakan nanas Benggolo untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dusun setempat. Soetji juga menambahkan ada 672 kepala keluarga yang nantinya terlibat dalam budi daya utama nanas Benggolo

Selain nanas Benggolo, pemerintah Desa Kembanglimus juga mengembangkan jeruk tanpa biji dari kerja sama Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang dan Universitas Tidar Negeri Magelang. Kedua buah itu menjadi komoditas andalan untuk mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional dan meningkatkan ekonomi masyarakat Kembanglimus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya