SOLOPOS.COM - Jokowi hadiri Refleksi Tiga Tahun MP3EI, Jumat (5/9/2014). (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Setara Institute for Democracy and Peace meluncurkan catatan 10 Paradoks Kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selama menjadi presiden dalam satu dasawarsa.

Ketua Badan Pengurus Setara Institute, Hendardi, mengatakan dengan segenap kewenangan yang melekat pada dirinya sebagai presiden, sangat wajar kemudian di akhir masa baktinya SBY mengklaim pembukuan prestasi yang membanggakan. Hal tersebut merujuk dari pidato kenegaraan pada 15 Agustus 2014.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Mengimbangi kisah prestasi yang digambarkan SBY, penting bagi rakyat untuk juga mengetahui berbagai kontradiksi dan paradoks kebijakan, program yang terjadi sepanjang 10 tahun SBY memimpin Indonesia,” ujar Hendardi dalam konferensi pers di Kantor Setara Institute, Jakarta Pusat, Senin (13/10/2014).

Menurutnya informasi ini penting, bukan hanya bagi rakyat tapi juga bagi pemerintahan baru untuk tidak mengedepankan politik pencitraan, politik transaksional demi stabilitas politik, dan kebijakan yang paradoksal. Semua itu dinilai jauh dari kesan dan kinerja yang sesungguhnya.

Adapun, Setara Institute mencatat setidaknya 10 paradoks kepemimpinan SBY. Hal itu antara lain sebagai berikut:

1. Demokrasi atau Antidemokrasi?
2. Antikorupsi tapi Gagal Melakukan Prevensi Korupsi.
3. Pemimpin Paling Toleran terhadap Intoleransi.
4. Penganut Politik Impunitas pada Pelanggar HAM.
5. Kebebasan Berekspresi yang Dibelenggu dengan UU ITE.
6. Presiden yang Paling Sering Diancam.
7. Pembangunan Bidang Kesehatan yang Tidak Membuat Rakyat Sehat.
8. Anggaran Pendidikan yang Tidak Mencerdaskan.
9. Go Green dan Eksploitasi Lingkungan yang Terus Berlangsung.
10. Mematikan Pengusaha Tambang Skala Kecil, Memberi Privilige bagi Newmont dan Freeport.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya