SOLOPOS.COM - Ilustrasi kemaluan pria sakit. (Daily Star)

Solopos.com, SOLO — Kapan waktu yang dianjurkan untuk mencukur bulu kemaluan menurut Islam?

eperti yang diketahui, rambut kemaluan yang sudah panjang tentunya akan menganggu kenyamanan Anda.

Promosi BRI-MI Sabet Top 5 Manajer Investasi di Tahun Pertama Gabung BRI Group

Baca Juga: Pernah Alami Gejala Covid-19, UAS Sampai Tulis Wasiat untuk Anak

Tak hanya menganggu kenyamanan, rambut kemaluan yang jarang dicukur dan dibiarkan memanjang bisa menjadi sarang bakteri hlo. Bahkan dalam Islam mencukur bulu kemaluan hukumnya sunah.

Tetapi, kapan kira-kira waktu yng dianjurkan untuk mencukur atau membersihkan bulu kemaluan menurut agama Islam?

Baca Juga: Geger Video Maria Vania Buka Baju, Tatonya Bikin Salah Fokus

Dijelaskan dalam situs resmi Nahdlatul Ulama atau NU, waktu yang pas atau terbaik mencabut atau mencukur bulu kemaluan berbede-beda setiap orang. Pasalnya, ada yang cepat panjang, ada yang lama.

Akan tetapi, bulu kemaluan jangan dibiarkan sampai melebihi 40 hari. Hal ini didasarkan kepada salah satu sabda Rasulullah SAW berikut ini,

Dari Anas Bin Malik RA ia berkata, ‘Kami diberi batas waktu (oleh Rasulullah SAW) dalam mencukur kumis, memotong kuku, mencukur bulu kemaluan, dan mencabut bulu agar kami tidak membiarkannya lebih dari empat puluh malam.’” (HR Muslim).

Baca Juga:  Apa Penyebab Long Covid-19 dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Tata Cara Mencukur Bulu Kemaluan

Bukan hanya soal waktu yang dianjurkan, umat muslim juga harus memperhatikan tata cara membersihkan bulu kemaluan. Dalam kitab Tuhfatul Habib ‘ala syarhil Khathib dijelaskan mencukur bulu kemaluan dikhususkan untuk laki-laki.

Sementara itu, perempuan sebaiknya adalah mencabut bulu kemaluan. Para ulama berpendapat dengan cara seperti itu bisa mengendalikan syahwat perempuan. Sedangkan jika dengan mencukur bulu kemaluan laki-laki bisa menguatkannya.

Baca Juga:  Viral Jajanan Gerobakan Martabak Korea di Solo, Harganya Murah Cuma Rp1.000

Namun, ada pula pendapat yang dikemukakan oleh Madzhab Maliki, mencabut bulu kemaluan bagi perempuan ternyata bisa melembutkan bagian intimnya.

Yang paling afdhal bagi laki-laki adalah mencukur bulu kemaluan, sedangkan bagi perempuan adalah mencabutnya. Para ulama berkata tentang hikmahnya, ‘Bahwa mencabut bulu kemaluan itu bisa mengendalikan syahwat, sedang mencukurnya itu bisa menguatkan syahwat. Berbeda dengan ulama dari kalangan Madzhab Maliki, mereka menyatakan; ‘Karena mencabut bulu kemaluan (bagi perempuan) itu bisa melembutkan kemaluannya.” (Sulaiman Al-Bujairimi dalam kitab Tuhfatul Habib ‘ala Syarhil Khathib).

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya