SOLOPOS.COM - Abdi Dalem Musikan Keraton Yogyakarta yang tergabung dalam Yogyakarta Royal Orchestra Brass Ensemble keluar dari bangsal Kastriyan saat memperingati Hari Pahlawan di Bangsal Mandalasana, Keraton Yogyakarta, Rabu (10/11/2021). Dalam acara yang digagas oleh Keraton Yogyakarta itu Abdi Dalem Musikan mementaskan sembilan lagu bertema perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/aww.

Solopos.com, JOGJA — Abdi dalem di Keraton Yogyakarta sebenarnya terbuka untuk masyarakat umum. Siapa saja yang mau dan berkomitmen mengabdi kepada keraton bisa menjadi abdi dalem. Sebenarnya apa saja syarat menjadi abdi dalem Keraton Yogyakarta?

Untuk abdi dalem dari kalangan masyarakat umum ini dinamakan Abdi Dalem Punokawan. Dikutip dari kraton.id, Senin (27/6/2022), abdi dalem ini dibagi lagi menjadi dua, yaitu abdi dalem tepas yang mempunyai jam kerja selayaknya pegawai yang bekerja di kantor. Sedangkan abdi dalem caos hanya menghadap ke keraton setiap periode sepuluh hari sekali. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan tanda hormat dan kesetiaan sebagai abdi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pihak keraton memang tidak membuka pendaftaran abdi dalem dalam periode tertentu. Namun, ketika membutuhkan, pihak keraton akan membuka lowongan untuk menjadi abdi dalem bagi masyarakat umum. Tentunya dengan beragam syarat yang harus dipenuhi.

Baca Juga: Abdi Dalem Keraton Jogja Juga Ada Jenjang Karier, Begini Urutannya

Pihak Keraton Jogja pertama kali membuka pendaftaran abdi dalem secara terbuka pada 2021. Waktu itu, pihak keraton membuka pendaftaran abdi dalem dengan persyaratan berikut ini:

  1. Bersedia dengan tulus mengabdi di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
  2. WNI, domisili DI Yogyakarta-Jawa Tengah
  3. Usia minimal 17 tahun
  4. Mengisi formulir abdi dalem yang disediakan
  5. Bersedia mengikuti tahap seleksi yang diadakan
  6. Dalam video seleksi yang dikirim, peserta wajib untuk memperkenalkan diri (mencakup nama, umur, alamat, dan golongan yang diminati)
  7. Jika dinyatakan lolos semua tahap seleksi, maka peserta bersedia melalui proses magang selama dua tahun sebelum menjadi abdi dalem.

Pada waktu itu, golongan yang dibuka untuk penerimaan abdi dalem yakni Lebdaswara, Pasindhen, dan Musikan. Masing-masing golongan ada persyaratan khusus yang diajukan. Misal untuk Lebdaswara harus laki-laki dan mampu melagukan salah satu gerongan dengan pilihan materi, Ladrang Raja Manggala Laras Pelog Pathet Nem dan Ladrang Prabu Mataram Laras Slendro Pathet Sanga.

Baca Juga: Abdi Dalem Keraton Jogja Pernah Digaji Rp500 per Bulan

Begitu juga untuk Pashinen harus perempuan dan mampu melagukan salah satu sindhenan dengan materi Ladrang Raja Manggala Laras Pelog Pathet Nem dan Ladrang Prabu Mataram Laras Slendro Pathet Sanga.

Sedangkan untuk Musikan, persyaratan khususnya antara lain boleh laki-laki dan perempuan, mampu membaca paritutur atau not balok. Selain itu mampu memainkan salah satu alat musik seperti alat musik gesek (violin, viola, cello, contra bass), alat musik tiup (flute, klarinet, fagot/bassoon, oboe, trumpet, trambone, french horn, tuba), dan alat musik perkusi.

Setelah diterima, calon abdi dalem akan menjalani proses magang selama dua tahun. Selama magang tersebut akan dinilai mulai dari rajin atau tidaknya untuk sowan ke keraton, tekatnya untuk mengabdi, serta bakat dan juga latar belakang pendidikannya.

Baca Juga: Gaji Abdi Dalem Keraton Jogja di Bawah UMR?

Setelah dinilai layak untuk menjadi abdi dalem, kemudian diangkat melalui wisuda. Untuk wisuda abdi dalem dilaksanakan setiap dua kali setahun yakni pada bulan Bakda Mulud dan Syawal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya