SOLOPOS.COM - Ricky Yacobi (liputan6.com)

Solopos.com, SOLO—Persis Solo beruntung memiliki Nadhif Girasta Kosasih. Pemain muda Persis Solo yang baru saja dipanggil pemusatan latihan Timnas Indonesia itu U-18 memiliki kepiawaian membuka ruang dan punya insting gol tajam.

Tidak heran banyak pihak membanding-bandingkan gaya bermain Nadhif dengan legenda Timnas Indonesia seperti Bambang Pamungkas, Kurniawan Dwi Yulianto, hingga sebagai titisan striker Timnas era 1980-an, Ricky Yacobi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Lantas siapakan Ricky Yacobi? Dilansir dari detikcom, Legenda sepak bola Indonesia yang pernah membela klub Galatama Arseto Solo (1986–1991) itu belum lama ini meninggal dunia, tepatnya Sabtu (21/11/2020). Ricky Yacobi diduga mengalami serangan jantung saat sedang bermain sepak bola bersama beberapa mantan pemain asal Medan di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta.

Baca Juga: West Bandits Solo Boyong Big Man Bertinggi 201 Sentimeter

Ekspedisi Mudik 2024

Ricky Yakobi lahir di Medan pada 12 Maret 1963. Nama aslinya adalah Ricky Yakob, namun ada satu huruf “i” ditambahkan sepulangnya dari Jepang. Karier sepak bolanya dimulai di tanah Medan. Dia bergabung dengan PSMS Medan junior hingga naik ke tim utama setelah meraih Piala Suratin.

Berposisi sebagai striker, Ricky Yacobi dikenal sangat garang. Dia kerap dijuluki Paul Breitner-nya Indonesia dan mengandalkan kecepatan dalam bermain. Asian Games 1986 di Korea Selatan menjadi momen top Ricky.

Bertemu Uni Emirat Arab di perempat final Asian Games, Ricky mencetak gol Indah pada menit ke-49, meneruskan umpan Yonas Sawor dengan tendangan voli tanpa sedikit pun menyentuh tanah. Indonesia menang adu penalti 4-3.

Baca Juga: Menkeu Pasoepati Mendadak Mengundurkan Diri, Ada Apa Ya?

 

Medali Emas

Nasib baik belum berlanjut untuk Timnas Indonesia. Skuad Garuda kalah 0-4 di semifinal oleh tuan rumah.

Ricky Yacobi meraih hasil manis bersama Timnas Indonesia di ajang SEA Games 1987. Tim sepak bola Indonesia meraih medali emas dan Ricky Yacobi pada ajang itu sempat mengemban kapten.

Ricky Yacobi kemudian diboyong klub asal Jepang, Matsushita FC. Dia ternyata sudah dilirik dari Matsushita pada jangka waktu yang lama.

Baca Juga: Kabar Baik! Positivity Rate Covid-19 Indonesia 6,97 Persen, Dekati Standar WHO

Ricky Yacobi pernah menuturkan klub tersebut memantau saat Indonesia diundang tampil di Kings Cup, Bangkok. Ada pula bertemuan Indonesia vs Jepang pada Pra-Piala Dunia atau Pra-Olimpiade di Gelora Bung Karno.

Karier Ricky tak panjang di Jepang. Setelah empat pertandingan, dia mengalami cedera cukup parah. Ricky hanya bertahan satu tahun di Negeri Sakura sebelum akhirnya kembali ke Tanah Air dan membela Arseto Solo lagi.

Ricky Yacobi menutup karier di PSIS Semarang pada 1995. Kemudian setelah gantung sepatu sibuk mengurus Sekolah Sepak Bola yang diberi nama SSB Ricky Yacobi di lapangan F, kompleks  Senayan, Jakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya