SOLOPOS.COM - Anggota Pasoepati, Chupes, berjalan kaki dari Solo hingga Mangadeg, Karanganyar, pada Minggu (19/12/2021). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Kekalahan Persis Solo di laga perdana dalam babak delapan besar Liga 2 melawan RANS Cilegon FC dengan skor 3-4 membuat seorang anggota Pasoepati, Chupes, menimbulkan berbagai pertanyaan.

Chupes merasa janggal dengan kekalahan Persis Solo padahal memiliki komposisi tim yang berkualitas dan didukung kekuatan suporter loyal. Kekalahan itu membuatnya terdorong untuk menjalankan sebuah nazar atau laku prihatin berjalan kaki dari titik nol Kota Solo menuju makam Pangeran Sambernyawa, Mangadeg, Karanganyar, pada Minggu (19/12/2021).

Promosi Tragedi Simon dan Asa Shin Tae-yong di Piala Asia 2023

Baca Juga: Lagi! PSIS Pecat Pemain Jelang Putaran Kedua Liga 1

“Memang tidak terbayangkan kondisi jalan seperti apa, jalan menanjak. Dibuat seperti jalan-jalan saja kalau capek istirahat. Motivasi saya lebih besar untuk berjalan kaki sampai Mangadeg,” kata pria bernama asli Joko Wahyudi itu kepada Solopos.com, Senin (20/12/2021).

Warga Mangkubumen Wetan itu menceritakan ia memulai perjalanan sekitar pukul 06.30 WIB. Sepanjang perjalanan, ia mendapat berbagai dukungan dari masyarakat yang dia lalui. Ia menempuh jarak sekitar 30-an kilometer selama 14 jam.

Sembari membawa bendera Persis Solo yang diikatkan di punggung, ia terus berjalan kaki. Bahkan ia hanya memakai sandal jepit selama perjalanan. Ia mengaku sangat terharu ketika sudah sampai di Mangadeg.

“Ketika sudah sampai di Mangadeg, saya langsung berziarah. Di sana sangat mengharukan sampai menangis tidak terasa. Tentunya saya mendoakan Persis Solo lolos Liga 1 2021,” kata dia.

Baca Juga: Kalah dari Persis Solo, Pemain Sriwijaya: Kami Tak Cuma Lawan 11 Pemain

Ia pun merasa bersyukur setelah mendapat kabar Persis Solo mampu mengalahkan Sriwijaya FC dengan skor 2-0. Gol Alberto Goncalves dan Fabiano membawa peluang Persis Solo lolos ke semifinal. Seluruh doa dan harapan selama di perjalanan di Mangadeg berhasil terwujudkan.

“Saya terkesan ketika di jalan banyak yang mengatakan kalau saya ini edan. Tetapi itu menjadi motivasi untuk saya,” kata pria berusia 32 tahun itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya