SOLOPOS.COM - Ketua Solo Great Sale (SGS) 2017, Sri Haryanto Gareng (tengah) memasang stiker peserta SGS 2017 di kios Dawet Telasih Bu Dermi Pasar Gede Solo, Rabu, (1/2/2017). (M Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Proyek lapangan golf Sragen akan dibangun di Keden, Kalijambe.

Solopos.com, SRAGEN — Proyek lapangan golf Sragen seluas 100 hektare akan dibangun menempati wilayah 40 hektare lahan Desa Keden, Kalijambe, Sragen dan 60 hektare lahan Desa Pulutan, Nogosari, Boyolali. Lapangan golf Sragen itu merupakan proyek prestisius sejumlah investor yang tergabung dalam konsorsium PT Peni Bengawan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Hasil penelusuran Solopos.com, sederet nama-nama beken investor masuk dalam konsorsium PT Peni Bengawan. Sumber Solopos.com yang merupakan seorang makelar tanah mengatakan ia diminta investor mencari tambahan tanah seluas 10 hektare untuk menambah kebutuhan tanah lapangan golf.

Ekspedisi Mudik 2024

Selama 2013-2016, investor baru bisa membebaskan 42,8 hektar tanah untuk lapangan golf, 20 hektare di antaranya berada di wilayah Desa Pulutan, Kecamatan Nogosari, Boyolali. Para investor yang tergabung dalam PT Peni Bengawan itu menargetkan bisa membebaskan 60 hektare lahan sebagai syarat dimulainya proyek pembangunan lapangan golf berkelas internasional itu. “Para pengusaha itu iuran Rp20 juta per bulan sampai sekarang,” kata broker tanah itu dalam suatu perbincangan dengan Solopos.com beberapa waktu lalu.

PT Peni Bengawan didirikan sejak 2013. Seorang sumber menyebut nilai investasi atau saham awal baru Rp400 juta kemudian naik menjadi Rp1 miliar. Presiden Komisaris (Preskom) PT. Peni Bengawan, Sri Haryanto atau biasa dipanggil Gareng, saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (4/2/2017) siang, menyebut nilai sahamnya naik lagi menjadi Rp1,5 miliar pada tahun ini.

Ia menyampaikan jumlah pengusaha yang tergabung dalam PT Peni Bengawan sebanyak 37 orang tetapi yang aktif hanya sebagian. Informasi dari sumber lain menyebut pengusaha yang aktif 16-20 orang.

Pengusaha Batik hingga Makanan

Gareng memiliki saham paling banyak. Beberapa sumber menyebut investasi Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Solo itu hampir Rp5 miliar. Namun Gareng enggan menyebut nilai investasinya untuk lapangan golf ketika dimintai konfirmasi Solopos.com. Ia menyebut sejumlah pengusaha yang ikut investasi, seperti Robby Sumampau, Hariadi, pemilik PT Sinar Agung Motor, pemilik PT Kemilau, pemilik Batik Danar Hadi, pemilik PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS) Food, pengusaha Joko Pranantyo, dan pemilik PT Techma. Ia juga menyebut seorang pengusaha baja dan minyak asal Solobaru, Sukoharjo, Suyatno, sebagai Presiden Direktur PT Peni Bengawan.

“Sampai sekarang pembebasan tanahnya hampir mencapai 50 hektare. Kalau tanah kas desa [Keden, Kalijambe] sudah oke, maka bisa bertambah 8 hektare. Tanah kas desa itu akan ditukarguling dengan tanah lain. Saya tidak mau sewa. Kalau proses tukar guling tanah kas desa itu selesai tahun ini ya tahun depan [2018] sudah bisa memulai pembangunan [lapangan golf],” ujar Sri Haryanto yang akrab disapa Gareng itu.

PT Peni Bengawan sudah menunjuk seorang notaris asal Kalijambe, Rus Utaryono, untuk mencatat seluruh transaksi jual beli tanah untuk kebutuhan lapangan golf. Dalam catatannya, Rus hanya menyebut ada 42-an hektare yang sudah terbebaskan. Semua sertifikat tanah disimpan di kantornya. “Luas tanah yang dijual bervariasi ada yang 150 meter persegi, 200 meter persegi, 8.000 meter persegi, dan 9.000 meter persegi. Pokoknya tidak ada yang sampai 1 hektare. Pembayaran langsung dari pihak PT ke warga,” katanya di Solo, Sabtu (28/1/2017) malam.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya