SOLOPOS.COM - CALON TKI ILEGAL DIGEREBEK

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Ribuan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Gunungkidul berkerja di luar negeri dengan status ilegal. Umumnya, mereka pergi ke tempat tujuan melalui jalur yang berbahaya dan rawan penipuan. Apa saja itu?

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Gunungkidul, Dwi Warna Widinugraha mengatakan hasil investigasi oleh petugas menemukan ribuan tenaga kerja yang berangkat ke luar negeri secara ilegal. Menurut dia, langkah yang ditempuh merupakan hal yang berbahaya. Sebab, selain harus berurusan dengan imigrasi Negara tujuan, para pekerja juga rawan menjadi korban kekerasan dan penipuan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dia menegaskan manfaat utama melalui pihak resmi, para pekerja tidak dipusingkan hal-hal yang merugikan. Selain itu, kata Dwi, saat terjadi permasalahan di tempat kerja, dinas akan memberikan bantuan menyelesaikan masalah tersebut.

“Risikonya bila berangkat melalui jalur illegal, maka saat ada masalah penyelesaiannya bukan lagi di tangan dinas, tapi harus melalui prosedur Negara dengan Negara. Proses itu juga tidak gampang, karena  pekerja juga tak memiliki posisi yang kuat,” tegasnya.

Selain itu, sambung dia, para pekerja juga mendapatkan upah yang lebih sedikit. Sebab, status pekerja tak resmi membuat sang majikan menetukan upah seenaknya.

“Modus menakut-nakuti pekerja akan dilaporkan ke imigrasi, membuat pemberi kerja memberikan upah seenaknya. Apalagi, mereka juga rawan mengalami tindak penipuan,” imbuh dia.

Data Dinsosnakertrasn Gunungkidul pada 2013 lalu, ada 303 TKI yang berangkat melalui dinas. Sementara, hingga akhir Agustus terdapat 19 pekerja yang berangkat ke luar negeri.

Sementara itu, Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja Dinsosnakertrans Gunungkidul, Eko Budiyono menambahkan, saat ini data resmi ada 322 TKI yang bekerja di luar negeri. Namun, kenyataannya jumlah tersebut tidak menggambarkan kondisi sesungguhnya TKI asal Gunungkidul. Sebab, masih banyak orang yang bekerja ke luar negeri secara illegal.

“Kalau ditotal itu jumlahnya mencapai ribuan,” ungkap dia.

Dia menjelaskan, Malaysia masih menjadi tujuan utama TKI. Selanjutnya, di susul Negara-negara Korea Selatan, Jepang dan Singapura.

“Memang masih sangat minim antusias warga yang berangkat melalui dinas. Untuk itu, kami akan terus melakukan sosialisasi. Sasaran sosialisasi lebih kami persempit lagi. Kalau tahun lalu

hanya di tingkat kecamatan, maka tahun ini sosialisasi menyasar ke desa-desa. Hanya, dikarenakan anggaran yang terbatas, maka belum semua desa mendapatkan sosialisasi,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya