SOLOPOS.COM - Grup karawitan dari Institut Seni Indonesia (ISI) Solo berlatih sebelum mengisi hiburan di pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Sofia Gudono. Nantinya, disiapkan dua grup dari ISI Solo untuk tampil di Loji Gandrung dan Pura Mangkunegaran. (Solopos.com/Gigih Windar Pratama)

Solopos.com, SOLO–Ada sejumlah prosesi adat ngunduh mantu Kaesang-Erina di Loji Gandrung pada Minggu (6/12/2022) mendatang.

Prosesi adat itu di antaranya masuk ke prosesi adat, atur pasrah panampi, ngunjuk tirta wening, gepyokan, boyong, sungkeman, kerobongan, tumplak punjen, dan begalan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seluruh prosesi adat itu akan diiringi dengan gending yang sudah pakem.

Pranata Laboratorium Pendidikan Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, Guntur Sulistyono, menjelaskan prosesi yang akan dijalani Kaesang-Erina di Loji Gandrung adalah adat atau tradisi.

“Prosesi adat lengkap diselesaikan di Loji [Gandrung]. Di Pura [Mangkunegaran] cuma terima tamu,” ujar dia, saat dihubungi Solopos.com, Senin (5/12/2022).

Baca Juga: Pernikahan Kaesang-Erina, Sakral di Loji Gandrung Solo, Ceria di Mangkunegaran

Guntur menjelaskan gending untuk prosesi adat Jawa sudah ada alias pakem. Sehingga pihaknya tinggal menyajikan saja saat hari H.

Sebab tim kerawitan yang akan memainkan iringan gending selama prosesi adat itu sudah cukup terlatih.

“Yang di Loji Gandrung acara adat. Jadi gendingnya yang sudah ada. Artinya kan kita tinggal menyajikan. Umpamanya gending Ladrang Wilujeng untuk masuknya dua temanten. Itu biar semuanya selamat. Itu makna gendingnya,” tutur dia.

Sedangkan untuk penggarapan gendingnya, menurut Guntur, akan menyesuaikan dengan kebutuhan di lokasi acara.

Ada dua versi garapan yang disiapkan, yaitu garap irama tanggung dengan gending Ladrang Wilujeng pakai soran atau tetabuhan keras.

Baca Juga: Urutan Upacara Perkawinan Adat Yogyakarta, Penuh Makna Simbolis

Atau versi irama dadi dengan tambahan gerongan atau koor maupun suarawati atau sinden. Versi mana yang akan dipakai akan melihat ke jarak antara lokasi Kaesang turun dengan lokasi atau tempat dilangsungkannya prosesi atur pasrah panampi.

“Jarak antara turunnya Mas Kaesang ke tempat atur pasrah panampi seberapa jauh. Kalau jauh kita buat irama dadi pakai gerongan. Tapi kalau jaraknya dekat, kami pakai irama tanggung keras pakai namanya soran, seperti keras lirih tadi,” terang dia.

Guntur mengatakan tim kerawitan sudah fasih dengan dua versi karawitan atau gending yang akan dimainkan.

Sebab mereka selama ini sudah terlatih dengan gending adat atau tradisi itu. “Kan gendingnya itu kami tinggal menyajikan,” imbuh dia.

Guntur menjelaskan alunan gending Jawi akan mengiringi setiap rangkaian acara adat di Loji Gandrung. Selain gending Ladrang Wilujeng, ada gending Bowo Dhandhanggula Malatsih untuk sesi atur pasrah dan panampi, atau pasrah dan terima.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya