SOLOPOS.COM - Nama Ponpes Roudlotut Tholibien Bangle, Tanon, Sragen, terpampang di pintu masuk ponpes, Sabtu (5/2/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Kabupaten Sragen memiliki banyak pondok pesantren (ponpes). Dan ponpes tertua yang kali pertama berdiri di Sragen adalah Ponpes Roudlatut Tholibien. Dari ponpes ini pula lahir Nahdlatul Ulama (NU) Sragen.

Ponpes Roudlatut Tholibien terletak di Dukuh Bangle, Desa Tanon, Kecamatan Tanon, Sragen. Lembaga pendidikan Islam ini berdiri sekitar tahun 1965 ini merupakan tempat lahirnya Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Sragen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pada Sabtu (5/2/2022), Ponpes Roudlatut Tholibien menjadi tuan rumah Konferensi Cabang (Konfercab) IX Pengurus Cabang NU Sragen. Konfercab ini mengambil tema “Menuju Satu Abad NU: Meneguhkan Ideologi, Menguatkan Tradisi, dan Kemandirian Organisasi”.

Baca Juga: Duh, Masih Ada Ponpes di Sragen yang Emoh Ikut Vaksinasi, Ini Alasannya

Saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu, tiga pengasuh Ponpes Roudlotut Tholibien yakni Kiai Sunardi, Kiai Burhanudin, dan Kiai Ismunandar, menyampaikan ponpes ini merupakan cikal bakal ponpes di Sragen. Kiai Sunardi menduga ponpes ini berdiri sekitar tahun 1965. Ponpes ini didirikan oleh K.H. Hadist.

“NU Kabupaten Sragen itu justru lahir pertama di Bangle ini. NU Sragen pertama lahir di tingkat kecamatan kemudian menjadi NU tingkat Kabupaten Sragen. Jadi Mbah K.H. Hadist itu merupakan pencetus lahirnya NU Sragen,” ujarnya.

Kiai Burhanudin dan Kiai Ismunandar menyampaikan alumnus ponpes ini sudah menyebar ke berbagai daerah di Jawa dan Sumatera. Kiai Ismunandar menyebut nama-nama ulama yang lahir dari Ponpes Bangle di antaranya Kiai Syirod Kedung Banteng, Ngawi, Jawa Timur; K.H. Abdul Khamid Majenang, Sukodono; Kiai Wahono Pengkol, Tanon; Kiai Mukhlis Sragen; K.H. Kariman Purwodadi, Kiai Afifudin Semarang, Kiai Muslihun Semarang, dan ulama lainnya.

Baca Juga: 6 Personel Pagar Nusa Sragen Dikirim ke Muktamar NU, Jaga Ring I

Ismunandar mengatakan jumlah santri ponpes sekarang sebanyak 150 orang dan merupakan ponpes salaf yang masih belajar kitab kuning.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya