SOLOPOS.COM - Ilustrasi mendeteksi virus cacar monyet. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Meski sama-sama dideteksi melalui tes PCR, namun ada perbedaan metode yang dipergunakan untuk cacar monyet dan Covid-19. Apakah itu? Simak ulasannya di info sehat.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril menyampaikan Kemenkes sudah menyiapkan 1.200 reagen untuk pemeriksaan monkeypox. Pemeriksaan dilakukan manakala ada kecurigaan monkeypox.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Pemeriksaan PCR monkeypox ini berbeda dengan pemeriksaan PCR Covid-19. PCR monkeypox dilakukan dengan swab pada ruam-ruam yang ada di tubuh pasien,” ujarnya dikutip Solopos.com dari laman Sekretariat Kabinet pada Minggu (21/8/2022).

Baca Juga:  Virus Cacar Monyet Masuk Indonesia, Waspadai Cara Penularannya

Ada perbedaan metode PCR untuk mendeteksi cacar monyet dan virus Covid-19. Untuk mendeteksi monkeypox dilakukan dengan mengambil sampel pada bagian ruam atau lesi yang muncul pada kulit penderita. Sehingga pasien tidak perlu dicolok mulut dan hidungnya.

Terkait pemeriksaan PCR untuk monkeypox, Syahril mengungkapkan bahwa saat ini baru dapat dilakukan di dua tempat yaitu di laboratorium rujukan nasional BKPK Kemenkes dan laboratorium Institut Pertanian Bogor (IPB). Saat ini sedang dalam proses penambahan sepuluh laboratorium yang ditingkatkan untuk melakukan pemeriksaan PCR tersebut. Ada pula beberapa rumah sakit yang sudah bisa melakukan PCR.

Baca Juga: Diklaim Lebih Ringan dari Cacar Air, Ini Gejala Cacar Monyet

Pasien monkeypox juga tidak memerlukan ruang isolasi sebagaimana pasien Covid-19. Ruang isolasi untuk pasien Covid-19 memerlukan tekanan negatif, sementara untuk pasien monkeypox ruang isolasi tersebut tidak diperlukan.

Setelah mengetahui perbedaan metode tes PCR untuk cacar air dibandingkan Covid-19, ketahui juga terapi perawatan klinis untuk cacar monyet harus dioptimalkan sepenuhnya untuk meringankan gejala, mengelola komplikasi, dan mencegah gejala sisa jangka panjang. Pasien harus diberi cairan obat dan makanan untuk mempertahankan gizi yang memadai.

Infeksi bakteri sekunder harus diobati sesuai indikasi. Antivirus yang dikenal sebagai tecovirimat yang dikembangkan untuk cacar dilisensikan oleh European Medicines Agency (EMA) untuk monkeypox pada tahun 2022 berdasarkan data pada penelitian pada hewan dan manusia. Tecovirimat belum tersedia secara luas. Jika digunakan untuk perawatan pasien, tecovirimat idealnya harus dipantau dalam konteks penelitian klinis dengan pengumpulan data prospektif.

Baca Juga: Virus Cacar Monyet Masuk Indonesia, Epidemiolog: Kemungkinan Kecil Jadi Pandemi

Pasien monkeypox akan sembuh sendiri manakala tidak ada infeksi tambahan atau tidak ada komorbid yang berat yang dapat memperparah kondisi pasien.

Sebagaimana diketahui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan satu warga negara Indonesia terkonfirmasi menderita monkeypox (cacar monyet). Pasien tersebut merupakan seorang laki-laki berusia 27 tahun, dengan riwayat perjalanan ke Belanda, Swiss, Belgia, dan Perancis sebelum tertular.

“Saat ini pasien dalam keadaan baik, tidak sakit berat, dan ada cacarnya atau ruam-ruamnya di muka, di telapak tangan, dan kaki. Pasien tidak perlu dirawat di rumah sakit, tapi cukup isolasi mandiri,” ujar Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril, dalam keterangan pers secara daring, Sabtu (20/08/2022).

Berdasarkan penelusuran, pasien berpergian ke luar negeri antara tanggal 22 Juli hingga tiba kembali di Jakarta pada 8 Agustus 2022. Pasien mulai mengalami gejala awal monkeypox di  11 Agustus 2022. Setelah berkonsultasi ke beberapa fasilitas kesehatan, pasien masuk ke salah satu rumah sakit milik Kemenkes pada  18 Agustus dan hasil tes PCR pasien terkonfirmasi positif pada malam hari tanggal 19 Agustus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya