SOLOPOS.COM - Ashanty. (Instagram/@ashantyash)

Solopos.com, SOLO-Hasil tes PCR Ashanty di Turki dan Indonesia menunjukkan perbedaan, ternyata ada penyebabnya. Sebagaimana diketahui pada Jumat (7/1/2022), isteri Anang Hermansyah ini menjelaskan bahwa dia telah melakukan dua kali PCR di Turki yang hasilnya negatif dan ketika tiba di Indonesia justru positif.

Menanggapi kasus perbedaan hasil PCR Ashanty, praktisi kesehatan dr. Muhammad Fajri Adda’i melalui akun Instagramnya menjelaskan penyebabnya yaitu ada yang namanya masa inkubasi. Pada masa ini virus terekspos terhadap tubuh kita lalu masuk dan menginfeksi namun belum menunjukkan hasil positif dan gejala.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Adanya masa inkubasi ini bisa menjadi penyebab perbedaan hasil PCR Ashanty saat berada di Turki dan Indonesia. Ketika masa inkubasi hasil tes PCR bisa menunjukkan negatif.

Baca Juga: Ashanty Dihujat Warganet Lantaran Positif Covid-19, Begini Reaksi KD

“Jadi kalau dicek pada masa inkubasi itu tesnya negatif baik PCR maupun antigen. Ini namanya negatif palsu. Itulah mengapa saya sering bilang hasil tes negatif tidak memastikan Anda tidak membawa virus.” tulis Fajri, seperti dikutip dari Bisnis.com pada Senin (10/1/2021).

Fajri menduga penyebab perbedaan hasil PCR pada kasus Ashanty misalnya, bisa saja dia baru tertular sehari sebelumnya, atau tertular pada saat penerbangan. “Itulah mengapa pentingnya masa karantina minimal 7 hari idealnya 14 hari. Walaupun katanya Omicron 5 hari udah bisa cukup,” kata Fajri.

Saat ini, beberapa negara seperti di Amerika memberlakukan peraturan lima hari untuk melakukan karantina bagi siapa saja yang hendak masuk ke negara tersebut. Padahal menurut dr Fajri, karantina dilakukan minimal 7 hari dan idealnya 14 hari. Ditambah lagi bila tes yang dilakukan menggunakan antigen.

“Beberapa alat antigen juga sensitivitasnya untuk menemukan virus berkurang. Jadi cukup jelas karena adanya inkubasi.” katanya.

Baca Juga: Jalani Karantina di Rumah Sakit, Begini Keadaan Ashanty Saat Ini

“Walaupun dua kali dicek, 10 kali dicek, belum tentu. Karena tadi belum memunculkan [gejala]. Virusnya itu sudah di tubuhnya, pas masuk lagi replikasi, berkembang biak, mempersiapkan diri untuk infeksi lebih lanjut. Apakah dia nanti bergejala atau tidak tergantung pada sistem imunnya. Itulah pentingnya karantina,” bebernya.

Di lain sisi, pemerintah baru-baru ini resmi memangkas durasi karantina bagi WNI dan WNA dari luar negeri yang masuk ke Indonesia. Bila sebelumnya WNI yang datang dari 14 negara dengan kasus Covid-19  tinggi wajib melakukan karantina selama 14 hari, kini mereka hanya perlu melakukan karantina selama 10 hari. Sementara itu, bagi WNI dan WNA yang masuk ke Indonesia dengan riwayat perjalanan di luar 14 negara, wajib melakukan karantina selama 7 hari dari sebelumnya diberlakukan 10 hari karantina.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya