SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengeroyokan. (laskar-suzuki.com)

Solopos.com, SEMARANG — Peristiwa pengeroyokan driver atau pengemudi ojek online (ojol) di Kota Semarang menyebabkan satu orang meninggal dunia. Berikut pengakuan driver ojol berinisial H yang menjadi korban pengeroyokan saat mengantre BBM di sebuah SPBU di Kota Semarang.

Pengemudi ojol yang menjadi korban pengeroyokan itu berinisial HPW, 58, warga Pedurungan. HPW menjadi korban pengeroyokan saat mengantre BBM jenis bensin di SPBU yang terletak di Jalan Brigjend Sudiarto, Kota Semarang, Sabtu (26/9/2022).

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

Dalam sebuah video yang dibagikan akun Twitter @Arbain_Mu, HPW mengaku tidak tahu alasan dirinya dikeroyok. Awalnya, ia hanya memberitahukan kepada para pelaku agar memajukan kendaraannya yang berada di barisan antrean di SPBU tersebut.

“Kejadiannya Sabtu, 24 September 2022, setengah 3 sore [pukul 14.30 WIB]. Saya lagi antre di Pom Bensin, ada 3 orang di depan saya lagi berbicara. Karena antrean panjang, saya suruh mereka maju. Tapi, tiba-tiba mereka mendatangi saya dan saya dipukuli. Enggak ada apa-apa, langsung dipukuli,” ujar driver ojol itu dalam video yang diunggah akun @Arbain_Mu di Twitter, Senin (26/9/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

HPW pun mengalami luka-luka akibat peristiwa pengeroyokan itu. Ia kemudian dibawa seorang anggota TNI ke RS Bhayangkara Kota Semarang.

Baca juga: Ini Kronologi Driver Ojol di Semarang Dikeroyok yang Berujung Kematian Pelaku

Setelah melakukan visum, HPW kemudian melaporkan peristiwa yang dialami itu ke Polsek Pedurungan.

Tidak Terima

Kendati demikian, rekan-rekan HPW, sesama pengemudi atau driver ojol di Semarang tidak terima. Mereka kemudian mencari keberadaan para pelaku hingga diduga terjadi keributan yang menyebabkan satu orang pelaku meninggal dunia.

Pelaku meninggal dunia itu sempat dibawa para driver ojol dan diserahkan ke Polsek Pedurungan dalam kondisi luka-luka dan tidak sadarkan diri. Pelaku kemudian dilarikan ke RS Bhayangkara namun nyawanya tidak tertolong.

Baca juga: Awal Mula Pengeroyokan Driver Ojol di Semarang yang Sebabkan 1 Orang Meninggal

Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Lombantoruan, mengatakan pelaku meninggal dunia di RS Bhayangkara akibat dikeroyok driver ojol dengan tangan kosong.

“Sejauh ini dari keterangan saksi, [pengeroyokan] dengan tangan kosong. [Korban] memakai helm, cuma ketika dia sudah terjatuh kemungkinan diinjak atau apa,” jelas Donny kepada wartawan di Kota Semarang.

Donny pun mengaku ada dua kasus yang ditangani dalam perkara ini. Pertama, kasus penganiayaan yang dilakukan tiga pelaku kepada driver ojol di SPBU Jalan Brigjend Sudiarto, Kota Semarang. Sedangkan kasus kedua adalah pengeroyokan yang menyebabkan pelaku penganiayaan terhadap pengemudi ojol meninggal dunia.

“Sudah ada 5 orang [dimintai keterangan]. Dua orang di antaranya pelaku pengeroyokan [driver ojol rekan HPW]. Untuk satu pelaku penganiayaan driver ojol yang pertama belum tertangkap,” jelas Donny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya