SOLOPOS.COM - Muhammad Ismail, Gubernur Jateng ke-10 (Sumber: Wikipedia)

Solopos.com, SEMARANG — Mayor Jendral TNI (Purn.) Muhammad Ismail adalah Gunernur Jawa Tengah ke-10 yang megusung semboyan Kota  Atlas untuk Kota Semarang, Jawa Tengah. Atlas merupakan akronim dari Aman, Tertib, Lancar dan Sehat (Disngkat: Atlas).

Pria kelahiran Cilacap, 31 Desember  1927, itu menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah selama dua periode, yakni dari tahun 1983 hingga 1993. Dihimpun dari Wikipedia, Rabu (16/2/2022), sebelum menjabat sebagai gubernur, Ismail mengawali kariernya di dunia militer. Dia tercatat mengenyam pendidikan militernya di Militer Akademi (MA) Jogja Angkatan Pertama (1948) dan kemudian mengambil studi Tata Negara dan Tata Niaga di Universitas 17 Agustus 1945.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kemudian dia tercatat sebagai staf Kodim di Yogyakarta pada 1948. Dia juga pernah menjabat sebagai Danyon Secapa pada periode 1963-1964,  dan Wakil  Asisten 2  Kas Kostrad pada periode  1964-1967. Pada 1975, dia menjabat sebagai Sekretaris Lemhanas, kemudian dilanjutkan menjadi Kepala Staf Kostrad pada 1976.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Semarang Dijuluki Kota Atlas, Begini Sejarahnya

Pada periode 1977 hingga 1980, dia menjabat sebagai Panglima Kodam II/Bukit Barisan dan kemudian berlabuh di Kota Semarang menjadi Panglima Kodam VII/Diponegoro pada periode 1981 hingga 1983. Hingga akhirnya dia menerima amanat untuk menjabat sebagai Gubnernur Jawa Tengah selama dua periode.

Saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah dan berkantor di Kota Semarang, dia mencanangkan slogan Kota Atlas hingga akhirnya menjadi semboyan sekaligus salah satu julukan Kota Semarang. Hingga berita ini ditulis, belum ada sumber yang memerinci kiprah Ismail sebagai Gubernur Jawa Tengah kala itu

Pada 2008, Ismail meninggal dunia akibat serangan jantung dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal, Semarang. Dilansir dari berbagai sumber, Ismail meinggalkan istri, lima orang putra dan tiga putri. Saat itu, Ismail sempat dibawa ke Rumah Sakit Tlogorejo, Semarang dan langsung dimasukan ke ruang ICU untuk dipasangi ventilator. Dari diagnosa dokter, Ismail sudah menderita gangguan fungsi jantung lama.

Baca juga: Dipicu Hujan Deras, Longsor Tutup Jalur Alternatif Temanggung-Semarang

Setelah 1-2 jam dibantu dengan ventilator, Ismail resmi dinyatakan meninggal dunia. Berdasarkan kisah dari seorang rekan seperjuangannya,  selama berkirpah di dunia militer dan politik, ismail dikenal sebagai sosok yang selalu peduli dengan bawahannya. Bahkan dia juga selalu memperjuangkan keadilan dan kemakmuran bagi negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya