SOLOPOS.COM - Pertapaan Bancolono. (Solopos.com/Latif Ghufon Aula)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pertapaan Bancolono menjadi lokasi Prabu Brawijaya V dari Majapahit untuk bersemedi. Sebelum bertapa, raja bernama Girindrawardhana Dyah Ranawijaya itu menyucikan diri terlebih dahulu di sendang keramat.

Kisah Pertapaan Bancolono dan Brawijaya V itu diceritakan juru kunci, Sarju. Dia mengatakan Brawijaya V dan para pengawalnya lari ke Gunung Lawu setelah hancurnya kerajaan Majapahit. Konon, sebelum melakukan pendakian ke puncak Gunung Lawu, sang raja bersama para pengawalnya mandi di sebuah sendang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Para kerabat raja yang putri bersuci di Sendang Wedok [sendang putri] di sebelah timur. Dan yang putra bersuci di Sendang Lanang [putra]. Mereka juga diwajibkan minum air suci yang mengalir,” ujar Mbah Sarju seperti dikutip dari laman Pemerintah Kabupaten Magetan, Kamis (13/1/2022).

Baca juga: Kisah Brawijaya V Bersuci di Lereng Gunung Lawu Sebelum Mendaki

Setelah bersuci rombongan kerajaan Majapahit itu melakukan pendakian ke puncak Gunung Lawu. Sesampainya di puncak, mereka mendirikan kerajaan sehingga dipercaya menjadi tempat moksa sang raja. Sementara tempat mandi Prabu Brawijaya V kemudian dinamakan Pertapaan Bancolono.

Pertapaan yang berlokasi di Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar dapat dilihat dari jembatan Bancolono, pembatas antara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tempat ini dianggap keramat oleh sebagian orang ini menjadi tempat tirakat. Konon banyak permohonan yang dikabulkan setelah melakukan tirakat di tempat ini.

Baca juga: Penelitian Geologi Ungkap Kedahsyatan Letusan Gunung Lawu Purba

Semedi

Sang juru kunci Pertapaan Banconolono Bancolono mengaku kerap melihat pengunjung yang berdoa, bersemedi untuk meminta jodoh, keselamatan, pangkat, hingga kelancaran rezeki. Tak hanya masyarakat biasa, presiden dan pejabat-pejabat Tanah Air juga pernah datang bermeditasi di sana. Mereka di antaranya Soekarno, Soeharto, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Bibit Waluyo, serta sejumlah wali kota dan bupati.

Sarju juga menjumpai banyak pejabat-pejabat dari luar Tanah Jawa bertapa di sana. Biasanya pertapaan Brawijaya V ini didatangi para politikus yang hendak maju menjadi calon pemimpin daerah.

Menurut Sarju, malam Selasa Kliwon dan Jumat Kliwon menjadi hari favorit para pengunjung untuk melakukan ritual. Pengunjung juga rutin bertapa pada Bulan Sura dan Dukutan setiap tujuh bulan sekali dengan membawa berbagai sajian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya