SOLOPOS.COM - Sekretaris Desa Pujotirto, Taufik, menunjukan bekas bangunan candi peninggalan kerajaan Mataram Kuno (Youtube/Kebumen Property Seekers

Solopos.com, KEBUMEN — Geopark Karangsambung-Karangbolong yang berlokasi di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah ternyata juga memiliki peninggalan sejarah zaman Kerajaan Mataram Kuno. Lokasinya berada di wilayah yang dikenal dengan sebutan Situs Talangpati.

Hasil penilitian dari jurnal.uns.ac.id berjudul Sistem Sosial dan Keagamaan Masyarakat Megalitik dan Hindu Kuno di Lima Wilayah Kecamatan di Kabupaten Kebumen, Situs Talangpati yang ada di Desa Pujotirto diduga berasal dari masa transisi antara prasejarah (megalitik) dengan masa Hindu-Budha.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Penemuan ini dilakukan oleh warga setempat bernama Umiyanto. Awalnya, temuan ini tersingkap akibat dinding kaki buiut yang longsor pada 2010 dan kemudian oleh warga digali untuk ditampakan sebagian. Hasil penggalian tersebut menyingkap struktur lebih banyak seluas sekitar 2×4 meter memanjang mengikuti bagian lantai dan dindingnya.

Baca juga: Ada Harta Karun Mataram Kuno di Geopark Karangsambung

Dari hasil penemuan tersebut, disimpulkan bahwa Kebumen merupakan salah satu wilayah yang dulunya berada di bawah kekuasaan Kerajaan Medang atau Mataram Kuno dan Kerajaan Pasir Luhur ataupun Galuh Purba. Dengan melihat peta wilayah Kerajaan Medang/Mataram Kuno di kawasan Jawa Tengah, nampaknya sejumlah wilayah Kebumen dulunya menjadi bagian yang dilintasi.

Sementara itu sejumlah nama wilayah seperti Ngayah, Ngambal (yang saat ini menjadi bagian Kabupaten Kebumen) muncul dalam sejumlah teks babad khususnya Babad Pasir.

Baca juga: Eksotis, Inilah Gunung Api Purba di Kebumen

Harta Karun

Berdasarkan pantauan Solopos.com melalui kanal Youtube, Senin (10/1/2022), situs Talangpati ini berada di Desa Pujotirto, Kecamatan Karangsambung. Situs ini baru ditemukan pada 2010 silam. Namun berbeda dengan kawasan geopark yang sudah dirancang dengan berbagai macam program geowisata, situs peninggalan sejarah ini justru masih terbengkalai.

Sekretaris Desa Pujotitrto, Taufik, ditemukan bekas reruntuhan bangunan yang diduga adalah bangunan candi. Dugaan ini diperkuat dengan bentuk dan tekstur bangunan yang menyerupai candi. Karena sudah lama terbengkalai, bangunan reruntuhan candi tersebut tertutup oleh tumbuhan liar.

Bahkan ada bekas bangunan candi yang ditumbuhi oleh pohon besar yang konon menjadi sumber mata air bagi masyarakat setempat. Sumber mata air ini tidak pernah kering walau masuk musim kemarau sehingga masyarakat setempat selalu datang ke sumber mata air tersebut untuk memperoleh air.

Baca juga: Sama-Sama Misterius, Ini Beda Desa Watukelir di Sukoharjo dan Kebumen

Dalam video tersebut, Taufik merasakan di balik batu di reruntuhan candi, tepat di bawah pohon dan terdapat mata air tersembunyi benda peninggalan zaman kerajaan. Setelah dilakukan penggalian dengan alat, ditemukanlah sebuah keris yang diduga merupakan peninggalan zaman Kerajaan Mataram Kuno. Keris itu terlihat usang termakan usia.

Di bawah pohon besar tersebut juga ditemukan bebatuan berbentuk persegi yang menjadi ciri khas bangunan candi zaman itu. Situs ini kerap menjadi target perburuan harta karun karena terbukti banyak artefak-artefak zaman kuno ditemukan, bahkan ada juga warga setempat yang tidak sengaja menemukan emas saat melakukan aktivitas di area situs bersejarah tersebut.

Warga yang mencari harta karun di situs ini kebanyakan digunakan sebagai jimat karena dipercaya jika menemukan peninggalan zaman kerajaan Mataram Kuno tersebut dalam bentuk apapun,akan mendatangkan keberuntungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya