SOLOPOS.COM - Wahyuningsih, 53, menunjukkan perbedaan warna rengginang berdasarkan rasa di rumahnya di Kampung Karangasem RT 001/RW 006, Gumpang, Kartasura, Sukoharjo, Senin (4/4/2022). (Solopos-Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO – Fenomena kaleng biskuit berisi rengginang sering ditemukan saat momentum Lebaran. Terlepas dari keberadaannya yang dianggap sebagai “jebakan batman” di momen silaturahmi saat Hari Raya Idul Fitri, camilan berbentuk bulat yang terbuat dari beras ketan itu memang ngangeni.

Lalu bagaimana sih cara pembuatan rengginang yang kerap jadi hidangan saat Lebaran? Pembuat rengginang di Desa Karangasem RT 001/RW 006, Gumpang, Kartasura, Sukoharjo, Wahyuningsih, 53, mengatakan proses pembuatan rengginang tidak terlalu sulit. Hanya saja, kendala terbessr berasal dari cuaca.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ketan direndam dulu selama tiga jam, setelah itu dikukus selama 30 menit, setelah itu diberi santan dan bumbu, dikukus lagi selama satu jam, setelah itu dicetak kemudian dijemur,” jelasnya saat berbincang dengan wartawan di rumahnya, Senin (4/4/2022).

Baca juga: Camilan Tradisional Khas Lebaran di Soloraya, Mana Favoritmu?

Ekspedisi Mudik 2024

Dia mengungkapkan dalam satu kali produksi rengginang membutuhkan sekitar 8 kg beras ketan. Sedangkan proses penjemurannya memakan waktu dua hingga enam hari tergantung keadaan cuaca.

Jika keadaan cuaca memungkinkan dengan terik matahari cukup panas, dia hanya membutuhkan dua hingga maksimal tiga hari proses pengeringan tetapi jika panas matahari redup dia membutuhkan waktu hampir enam hari. Terkadang jika memang cuaca tidak bersahabat dia memilih tidak membuat rengginang agar tidak berjamur.

“Kalau tidak panas mending tidak buat, nanti malah jamuran, soalnya itu harus benar-benar kering,” katanya. Selain cuaca, dia mengaku usahanya sempat terjegal pandemi Covid-19. Pasalnya sebelum pandemi Wahyu rajin menyetorkan rengginang miliknya ke kios Pasar Kleco dan Pasar Legi Solo.

Baca juga: Lebaran Tiba, Sudah Nemu Kaleng Roti Isi Rengginang Belum?

Namun karena pandemi hingga kini dirinya tak lagi mengirim ke dua pasar itu. “Kios Pasar Legi kan juga sempat terbakar lha sejak itu sampai sekarang sudah tidak bisa kontak [dengan pedagang kios] jadi sudah tidak nyetor, yang Pasar Kleco juga sudah ada yang nyetori sendiri, jadi hanya menjual yang dirumah,” terangnya.

Terkena Imbas Minyak Goreng

Meskipun begitu, pelanggannya masih tetap setia datang ke rumahnya, entah untuk membeli sebagai buah tangan maupun sebagai camilan hajatan. Pelanggan selain warga setempat juga berasal dari Bogor, Kalimantan, Sumatra dan Papua.

Meskipun masih tetap memiliki banyak peminat, dia berharap seluruh harga bahan baku rengginang apalagi minyak goreng tidak bertambah naik. “Kalau minyak goreng naik, walaupun jual mentah juga sama saja kena imbasnya. Pasti yang mau beli nanti mikir lagi, apalagi yang untuk hajatan pasti milih alternatif makanan lain yang tidak digoreng,” keluhnya.

Baca juga: Inovatif, Perajin Kartasura Bikin Karak Nasi Aneka Rasa dan Warna

Harga rengginang mentah yang dia pasarkan berkisar Rp22.000-Rp24.000/kg tergantung rasa. Rasa manis termasuk paling mahal, karena menggunakan campuran ketan hitam. Sedangkan rasa lain seperti gurih dan terasi memiliki harga jual yang sama.Dia menjelaskan harga ketan putih Rp12.000-Rp13.000/kg, sedangkan ketan hitam untuk campuran mencapai Rp18.000/kg.

Perajin rengginang lainnya di desa setempat, Sri Hastuti alias Tutik, 59, mengatakan proses pembuatan yang hampir sama dengan Wahyu. “Kalau bumbunya santan, sama garam sedikit, kalau yang manis pakai gula 10 sendok kalau yang terasi tinggal ditambah terasi. Biasanya kalau untuk delapan kilogram ketan menggunakan setengah butir kelapa untuk santannya,” jelasnya saat ditemui Senin.

Tutik menjelaskan rengginang bikinannya dijual Rp25.000/kg. Tutik mengaku tidak menjual produk ke pasar, namun para tengkulak maupun pembeli langsung datang ke rumahnya jika ingin membeli rengginang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya