SOLOPOS.COM - Orang tua korban penculikan mendatangi Polres Madiun Kota, Senin (23/8/2021). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Solopos.com, MADIUN — Anak perempuan berusia 14 tahun dari Kota Madiun korban penculikan seorang pengusaha asal Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, ternyata saat itu sedang hamil. Dalam kondisi tersebut, anak perempuan berinisial KR itu dibawa pergi dan sudah setahun terakhir ini tidak ada kabar.

Anak pertama dari pasangan Bambang dan Orlean itu dibawa pengusaha bernama Deni itu pada Juni 2020. Saat itu, KR sedang berada di rumah neneknya di Jl. Salak, Kota Madiun.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Jadi, saat dibawa kabur Deni, si anak dalam kondisi hamil. Kami tidak tahu kondisinya saat ini seperti apa. Apa sudah melahirkan atau digugurkan. Karena sudah hilang setahun lalu,” kata pengacara Bambang, Adi Suhono, saat dihubungi Solopos.com, Selasa (24/8/2021).

Baca juga: Lamaran Ditolak, Pengusaha Asal Sragen Culik Gadis Madiun

Bambang yang memiliki usaha bengkel kendaraan dan rental mobil itu sempat mengalami musibah. Yaitu mobil rentalnya dibawa orang dan tidak kembali selama berbulan-bulan. Setelah itu, Irfan yang merupakan pelanggan bengkel memperkenalkan Bambang dengan Deni. Antara Irfan dan Deni ini saling kenal karena berada dalam satu komunitas, yakni komunitas anti riba.

Deni kemudian mencarikan mobil itu, tetapi dengan syarat ketika mobil tersebut sudah ditemukan Bambang diminta untuk bergabung dengan komunitas anti riba. Ternyata benar mobil tersebut berhasil ditemukan. Bambang pun diminta untuk masuk di komunitas itu.

“Kemudian dua unit mobil milik Bambang yang masih kredit itu dibawa Deni. Bambang hanya diberi Rp10 juta sebagai gantinya. Kemudian, Bambang ini dikejar debt collector karena angsurannya macet. Padahal, selama ini Bambang selalu membayar angsuran ini bagus,” ujarnya.

Baca juga: Ini Dua Daerah “Paling Aman” di Jawa Timur di Masa PPKM

Penculikan Gadis Madiun

Lantaran dikejar-kejar debt collector, Bambang beserta istri dan anak-anaknya kemudian pindah ke Jogjakarta. Mereka pun dijanjikan mendapatkan pekerjaan dan kontrakan.

Ternyata kehidupan di Jogja tidak seindah apa yang dikatakan Deni. Bambang beserta keluarganya berpindah ke Solo. Dengan pertimbangan di Solo ada keluarganya. Tinggal di Solo beberapa bulan, membuat istrinya tidak kerasan.

Hingga akhirnya Bambang beserta istrinya dan kedua anaknya balik ke Madiun. Sedangkan korban KR ditinggal di Solo karena masih sekolah. Ternyata, selama KR di Solo kerap dikunjungi Deni.

Baca juga: Madiun Zona Merah Meski BOR RS Hanya 30%, Ini Penjelasannya

Pada Mei 2020, Bambang membujuk anaknya KR itu untuk pulang ke Madiun. Tetapi KR sempat tidak mau ikut ke Madiun.

Saat di Madiun, istri Bambang sempat curiga dengan tingkah aneh dari putrinya tersebut. Hingga akhirnya orang tua korban membeli tespek. Dan ternyata korban KR hamil.

“Saat ditespek itu ternyata hasilnya positif hamil. Itu yang negetes orang tuanya,” ujar dia.

Penculikan Dilaporkan Polres Madiun

Selanjutnya, korban KR tinggal bersama neneknya di Jl. Salak, Kota Madiun. Pada awal Juni 2020, Deni mendatangi korban KR dan mengajaknya pergi.

“Setelah dibawa lari Deni itu, setahun lebih tidak ada komunikasi. Orang tua korban sudah kerap menanyakan keberadaan anaknya kepada Irfan [pria yang mengenalkan Bambang ke Deni]. Tetapi jawabannya ya tidak tahu,” terangnya.

Dia menegaskan orang tua korban sebenarnya sudah berusaha mencari Deni di berbagai komunitas di Solo maupun Jogja. Tetapi tidak ada yang tahu keberadaannya.

Kasus ini sudah dilaporkan ke Polres Madiun Kota secara resmi. Harapannya korban segera ditemukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya