SOLOPOS.COM - Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Padmaningrum. (Dok. Solopos.com-Imam Yuda S.)

Solopos.com, BOYOLALI — Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan atau Disdikbud Provinsi Jawa Tengah, Padmaningrum, meminta para guru dan karyawan satuan pendidikan SMA/SMK di Jateng senantiasa menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, di mana pun.

Wanti-wanti itu disampaikan Plt. Disdikbud Jateng Padmaningrum pada Peluncuran Kerja Sama Industri SMKN 1 Klego, Boyolali, Selasa (17/11/2020). Dengan demikian, simpulnya, risiko terpapar atau memaparkan Covid-19 kepada orang lain dan siswa bisa diminimalkan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Cermati! Zodiak-Zodiak Ini Bisa Jatuh Cinta demi Uang

“Guru itu digugu dan ditiru [dilaksanakan perintahnya dan ditiru dalam penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19]. Jangan sampai muridnya disuruh menerapkan protokol kesehatan tapi gurunya sendiri malah tidak [menerapkan]. Sehingga hal ini akan menyebabkan keterjangkitan,” ujarnya.

Kasus Covid-19

Sementara itu, ia menyampaikan informasi bahwa selama pelaksanaan simulasi pembelajaran tatap muka [PTM] SMA/SMK di 35 sekolah di Jawa Tengah tidak ada kasus Covid-19 pada siswa di sekolah penyelenggara. Kasus siswa tertular Covid-19 justru terjadi di sekolah yang tidak ada PTM, tetapi terjadi kontak (dalam kegiatan sekolah) dengan guru yang bekerja dari rumah.

Elemen Fengsui dalam Rumah Bisa Datangkan Rezeki

“Yang terjadi malah di sekolah yang tidak PTM. Jadi dia datang dan pulang dari sekolah [bertemu siswa] tanpa memperhatikan protokol kesehatan. Sedangkan di sekolah yang menyelenggarakan PTM malah tidak ada kasus karena pengawasannya ketat. Mulai dari pemakaian masker, mencuci tangan sebelum masuk ke area sekolah, dan jaga jarak semuanya terpantau dan terawasi.”

Sementara itu, ia berharap pada Januari 2021 jumlah sekolah yang menyelenggarakan PTM akan bertambah. “Mulai pekan ini PTM sudah diliburkan untuk persiapan ujian akhir semester. Lalu siswa libur panjang. Januari [2021] kita mulai lagi, yang sebelumnya pesertanya 75 siswa, nanti tambah jadi 150 siswa. Nanti Cabang Dinas harus menginisiasi tambahan, tidak harus semuanya, tapi mungkin di satu kabupaten tambah dua sekolah lagi,” ujarnya.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya