SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Solopos/Antara)

Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) mengundang reaksi dari berbagai tokoh, salah satunya Ketua Umum PKB
Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin.

Semarangpos.com, SEMARANG – Pembubaran organisasi masyarakat (Ormas) Hizbut Tahrir Indonesia oleh penyelenggara negara mengundang reaksi sejumlah tokoh, salah satunya Muhaimin Iskandar. Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang akrab disapa Cak Imin itu menilai langkah pemerintah membubarkan HTI sudah tepat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Cak Imin menyebutkan gerakan yang mengusung konsep negara khilafah dapat berpotensi melunturkan semangat nasionalisme masyarakat Indonesia. Keberadaan organisasi itu, yakni HTI, juga berpotensi mengancam nilai-nilai Keindonesiaan.

“Jadi langkah pemerintah sudah tepat membubarkan HTI yang mengusung konsep khilafah. Khilafah bisa melunturkan nasionalisme dan sifat-sifat cinta Indonesia yang berkembang baik saat ini. mereka juga sudah mengganggu integrasi bangsa,” terang Cak Imin saat dijumpai wartawan seusai melantik para pengurus Korcab Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jateng di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Kamis (11/5/2017).

Lebih lanjut Cak Imin menyebutkan apa yang dilakukan HTI selama ini merupakan ancaman nyata bagi keutuhan Indonesia. Apalagi, organisasi itu terus menerus menghasut masyarakat dengan menjual mimpi dengan membentuk negara khilafah.

“Dengan menjual mimpi khilafah itu, HTI akan menempatkan Indonesia sebagai salah satu provinsi di dunia. Itu sama sekali tidak benar,” tutur pria yang pernah menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) itu.

Daripada berpikir tentang konsep khilafah, Muhaimin menyarankan kepada para anggota HTI untuk lebih memperdalam agama Islam.

Daripada berpikiran seperti itu, ia menyarankan kepada orang-orang yang masih percaya dengan khilafah, sebaiknya agar lebih banyak memperdalam agama Islam lagi. Ia juga mengimbau pada generasi muda saat ini lebih memperdalam ilmu-ilmu keagamaannya daripada mengikuti konsep-konsep khilafah.

“Perdalam lagi lah ilmu agama daripada mikirin khilafah. Apalagi ini mau bulan ramadan,” tutur alumnus UGM dan UI itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya