SOLOPOS.COM - Waspadai gejala Covid-19 varian delta. (Ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, JAKARTA — Virus corona varian delta terus meningkat di dunia, tak terkecuali Indonesia. Covid-19 varian delta dikenal lebih ganas daripada varian sebelumnya. Gejala awal virus corona varian delta ini masih sulit dikenali.

Belum ada pertanyaan resmi tentang gejala Covid-19 yang dipicu virus corona varian delta, sehingga masih banyak kasus yang sulit dicegah. Virus corona varian delta ini sangat menular cepat dan meningkatkan kekhawatiran. Angka rawat rawat inap meningkat meskipun telah diberikan vaksin.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Ingat, Cek Saldo & Tarik Tunai di ATM Link Dikutip Biaya!

Dilansir Express, Kamis (1/6/2021) para ahli telah mengeluarkan peringatan tentang daftar gejala resmi Covid-19 delta.

Para ahli berpendapat gejala klasik Covid-19 menurut situs web NHS adalah suhu tinggi, batuk terus menerus baru dan kehilangan atau perubahan indera penciuman, juga indera perasa seseorang. Namun gejala yang paling sering dilaporkan oleh masyarakat yang mengikuti Survei Infeksi Covid-19 varian Delta dari Badan Pusat Statistik adalah batuk, sakit kepala, dan kelelahan.

Gejala Paling Sering

Rilis dari kantor statistik nasional Inggris atau Office for National Statistics (ONS) terbaru menunjukkan 61 persen orang yang dites positif melaporkan gejala. Dari jumlah tersebut 42% mengalami batuk, 39% melaporkan sakit kepala dan 38% melaporkan kelelahan.

Nyeri otot dilaporkan oleh seperempat orang dan 32% dilaporkan mengalami sakit tenggorokan. Lalu, sepertiga melaporkan demam, 21% melaporkan kehilangan penciuman, dam 15% melaporkan kehilangan rasa.

Baca Juga: Ini Kiat Mencegah Intervensi Pihak Ketiga di Akun Google

Sementara itu, baru-baru ini pada sebuah studi terpisah, studi Zoe Covid Symptom melaporkan bahwa sakit kepala, sakit tenggorokan, dan pilek sekarang menjadi gejala yang paling sering dilaporkan.

Penting juga untuk dicatat bahwa sekitar satu dari tiga orang dengan Covid-19 tidak memiliki gejala tetapi masih dapat menulari orang lain. Inilah sebabnya mengapa setiap orang disarankan untuk melakukan tes secara teratur.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya