SOLOPOS.COM - Anak-anak berkumpul di sekitar Sumur Kamulyan atau Sendang Mbah Gumul di Dukuh Klampeyan, Desa Pungsari, Kecamatan Plupuh, Sragen selama dua hari sejak Sabtu (20/11/2021). (Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SRAGEN — Warga menggelar Pasar Budaya Sasanomulyo Nguri-Nguri Budaya di sekitar Sumur Kamulyan atau Sendang Mbah Gumul di Dukuh Klampeyan, Desa Pungsari, Kecamatan Plupuh, Sragen selama dua hari sejak Sabtu (20/11/2021).

Alasan warga dan pemerintah memilih Sendang Kamulyan sebagai lokasi pasar budaya dalam untuk memperingati 25 tahun penetapan situs manusia purba Sangiran sebagai warisan budaya dunia oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), yaitu ada cerita dan tradisi unik yang dilestarikan warga setempat di area sumur.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Panitia Pasar Budaya Sasanomulyo Nguri-Nguri Budaya 2021 Desa Pungsari, Slamet, 39, menjelaskan sumur merupakan peninggalan zaman Kesultanan Mataram. Menurut cerita dari para leluhur sendang semula dari bekas telapak kaki kerbau.

Bekasnya muncul air yang kemudian membesar menjadi sendang. Lalu pernah ditumbuhi pohon klampis pada area sendang.

Baca Juga: Pasar Budaya Ngangsu Jadi Asa Karanganyar Dongkrak Ekonomi Warga 

“Tradisi masih berjalan sampai sekarang sebagai contoh orang nikahan menjalankan ritual. Diputari minimal minum tiga kali dan menjatuhkan buah kelapa ke dalam sumur,” kata dia kepada Solopos.com, Minggu (21/11/2021) siang bolong.

Dia mengatakan warga setempat khususnya RT 008 dan RT 009 Dukuh Klampeyan percaya kelapa muda yang dijatuhkan ke sumur dan tenggelam maka doa bisa saja tidak terkabul sedangkan jika kepala terapung maka doanya akan terkabul. Air kelapa yang terapung bisa diminum warga setempat atau anak-anak.

“Pernah kejadian pas ada yang orang menikah tapi gak menjalankan ritual itu rata-rata 90 persen pisah,” paparnya.

Menurut pengalaman Slamet, ada tiga sampai empat pasangan yang tidak menjalankan tradisi sebelum menikah lalu bercerai sehingga warga setenpat merawat tradisi.

Kemudian ada kejadian ajaib lain yang dialami warga, yakni ketika orang punya hajatan dan tidak mengambil air Sumur Kamulyan tak bisa mendidih. “Warga memakai air sumur ini walaupun untuk syarat,” paparnya.

Baca Juga: Semarak, 8 Desa di Kawasan Sangiran Buka Pasar Budaya Bersamaan 

Selain itu, warga setempat pernah membangun sarana atau tiang untuk pemasangan katrol menimba air secara swadaya pada saat Slamet masih anak-anak. Namun mayoritas warga dewasa bermimpi dengan cerita serupa pada malam hari dan mendapati sarana hilang esok harinya. Hal itu membuat warga tidak menambah fasilitas dan menimba air tanpa katrol.

Adapun area Sumur Kamulyan menjadi lokasi pentas Tari Umbul Donga dari Keraton Surakarta Hadiningrat Sabtu (20/11/2021). Warga juga menampilkan pentas seni lesung, kirab penari batik, dan campursari Sragenan. Warga lain menjajakan makanan tradisional pada lapak-lapak yang disediakan.

Salah satu warga, Sugimin, 46, mengatakan pernah tercebur ke sumur saat menyaksikan ritual minta hujan di Sendang Kamulyan saat dia masih SD. Namun dia yang tidak bisa berenang waktu itu tidak mengalami cedera sedikitpun.

Ditolong

“Saya enggak tahu berapa kedalaman sumur namun seolah ada yang menolong dari bawah. Ada sesuatu dari dalam sumur yang menolong sehingga saya enggak tenggelam. Kira-kira air hanya satu leher sebelum bapak menolong pakai tali timba,” paparnya.

Dia juga pernah menyaksikan seorang perempuan menimba air namun tiba-tiba satu pohon besar ambruk ke arah perempuan. Uniknya pohon ambruk secara pelan sehingga seorang perempuan bisa selamat.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, anak-anak melihat warga yang menyelematkan sejumlah anak ular yang tercebur ke dalam sumur kemarin. Kedalaman bibir sumur sampai permukaan air kira-kira enam sampai 10 meter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya