SOLOPOS.COM - SDN Gunung Gambar, Gunungkidul, DIY. (Kemendikbud.go.id)

Solopos.com, GUNUNGKIDUL — Seluruh SD di Kabupaten Gunungkidul, DIY, belum ada yang menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah, kecuali satu. Satu-satunya sekolah yang sudah menggelar PTM itu adalah SDN Gunung Gambar.

SD yang terletak di Padukuhan Gunung Gambar, Kelurahan Kampung, Kapenawon Ngawen itu menerapkan PTM bukan karena berada di zona hijau atau mampu disiplin menerapkan protokol kesehatan. Satu-satunya alasan SDN Gunung Gambar diperbolehkan menggelar PTM adalah karena tidak memungkinkannya pembelajaran dilakukan secara online alias daring .

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Jaringan internet di Gunung Gambar memang jelek. “Awalnya pernah mencoba pembelajaran daring, namun saat tugas diberikan pagi, para siswa baru bisa mengumpulkan siang atau sore. Pernah ada juga yang sampai berganti hari. Setelah dua pekan, akhirnya pihak sekolah mengumpulkan wali murid dan tokoh masyarakat. Diputuskan pembelajaran tatap muka dengan protokol kesehatan yang ketat,” ujar Kepala SDN Gunung Gambar, Purwo Jayusman, Kamis (3/6/2021).

Setelah keputusan itu dibuat, 30 siswa akhirnya mengikuti kegiatan belajar di sekolah yang dilaksanakan setiap hari mulai pukul 07.00 WIB - pukul 10.00 WIB. Keputusan ini dirasa menjadi yang terbaik, karena meski di sekolah sudah ada jaringan Wifi, tidak lancar juga. Termasuk domisili para siswa yang berada di kawasan lereng bawah yang sulit mendapatkan jaringan internet.

Lokasi Terpencil

Sekolah yang sudah berdiri sejak 1986 itu memang berada di daerah terpencil. Secara geografis lokasinya berada di pegunungan Zona Batur Agung Utara wilayah Gunungkidul.

“Murid di sini dari tiga padukuhan, dari Kapanewon Ngawen, yaitu Padukuhan Gunung Gambar, Padukuhan Kampung, dan Padukuhan Pringombo, Kapanewon Nglipar,” ujar Jayus, sapaan akrab Purwo Jayusman.

Meski jumlah siswa tidak terlalu banyak, Jayus tak memungkiri untuk mengedukasi siswa menerapkan protokol kesehatan menjadi tantangan tersendiri. “Kalau anak-anak bermain sulit untuk menjaga jarak,” ucap dia.

Baca Juga: Kematian Akibat Covid-19 Pada Lansia di Kulonprogo Capai 60 Persen

Jayus mengatakan terkait protokol kesehatan di sekolah ini juga memberikan aturan khusus. Jika ada salah satu anggota keluarga yang datang dari luar kota, siswa tersebut diperkenankan tidak masuk selama satu Minggu. “Jika ada gejala batuk, pilek, kami sarankan segera memeriksakan diri. Anak-anak juga aktif memberitahu jika ada keluarga dari luar kota mau datang. Kami bersyukur sampai saat ini tidak ada yang positif Covid-19,” ucapnya.

Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gunungkidul, Sudya Marsita, mengatakan SDN Gunung Gambar memang menjadi satu-satunya sekolah yang melakukan PTM. Ia tidak memungkiri hal itu karena ada kendala jaringan.

“Kondisinya memang sulit sinyal. Terpenting protokol kesehatan diterapkan dengan ketat, agar para murid dan guru tetap sehat, selama menjalankan pembelajaran tatap muka,” ujar Sudya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya