SOLOPOS.COM - Peraih Best of The Best DSC 12 Anak Agung Gde Rai Adi menjelaskan ide bisnisnya, Koding Akademi, Jumat (21/2/2022). (Tangkapan layar)

Solopos.com, SOLO – Pelaksanaan kompetisi bisnis bernama Diplomat Success Challenge atau dikenal dengan DSC tahun ke-12 sudah selesai. Anak Agung Gde Rai Adi ditetapkan menjadi Best of The Best DSC 12.

Hal ini terungkap dalam Konferensi Pers Final Diplomat Success Challenge 12 yang dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Zoom, Jumat (21/2/2022). Hadir melalui tayangan video selaku opening speech, Menteri Perdagangan RI, Muhammad Lutfi.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Juga Dewan Komisioner sekaligus Founding Father DSC Surjanto Yasaputera, Program Initiator DSC Edric Chandra dan tentu saja peraih Best of The Best DSC 12 Anak Agung Gde Rai Adi dengan ide bisnisnya, Koding Akademi.

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan saat ini ada sekitar 64 juta Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia. Di mana UMKM tersebut mampu menyerap tenaga kerja hingga 97%. Sehingga perlu didukung dalam mengatasi kendala pengetahuan, jaringan pemasaran dan pendanaan.

“Pemerintah mendorong pelaku UMKM ke pasar global. Sehingga dibutuhkan ekosistem kewirausahaan dan DSC merupakan wadah untuk mempersiapkan mereka ke pasar global,” jelas Mendag.

Baca juga: Memanfaatkan Email Marketing untuk Kesuksesan Bisnis, Begini Caranya

Presdir Wismilak Ronald Walla mengatakan kegiatan Diplomat Succes Challenge merupakan komitmen perusahaan tersebut untuk menghasilkan wirausahawan yang siap berkompetisi di dunia usaha.

“DSC sudah menjadi sistem terpadu dengan dukungan pemerintah dan mitra strategis. Sehingga mampu menjadikan wirausahawaan yang tangguh, berkarakter Indonesia dan menjadi kebanggaan Indonesia,” kata Ronald.

Pelaksanaan DSC 12 menurut Surjanto Yasaputera sangat luar biasa. Karena terjadi peningkatan peserta dibanding tahun sebelumnya. Di mana memasuki tahun ke 12 ini ada 18.233 proposal yang masuk ke penyelenggara, ini lebih banyak di banding DSC 11 yang jumlahnya ada sekira 16.000 proposal.

“Seperti penyelenggaraan DSC sebelumnya, penilaian peserta atau challenger mendasarkan pada 3P. Yakni Paham, Piawai dan Persona. Karena dengan 3P ini ide bisnis diharapkan bisa berjalan dengan baik dan meraih sukses,” jelasnya.

Baca juga: Bisa Meningkatkan Bisnis, Begini Cara Mudah Merchant Daftar QRIS

DSC 12
Dewan Komisioner sekaligus Founding Father DSC Surjanto Yasaputera. (Tangkapan layar)

Baca juga: 18.233 Proposal Ide Bisnis Masuk, Peserta DSC 12 Didominasi Generasi Z

Dalam DSC, lanjut Surjanto, para pemenang tidak hanya menerima dana hibah. Namun mereka juga akan mendapat pendampingan selama dua tahun agar ide bisnisnya bisa berjalan dan meraih sukses. Mereka juga masuk dalam Diplomat Entrepreneur Network agar bisa berkolaborasi.

Dijelaskan Program Initiator DSC Edric Chandra, bahwa DSC berbeda dengan kompetisi kewirausahaan yang lain. Karena DSC berusaha membawa realita dalam semua aspek penyelenggaraan kompetisi.

“Kemudian di DSC ada wadah network yakni DEN di mana para peserta bisa saling berkolaborasi untuk bergandengan tangan mau bersama,” ujar Edric.

Sementara peraih Best of The Best DSC 12 Anak Agung Gde Rai Adi menjelaskan ide bisnisnya, Koding Akademi. Yakni sebuah platform edukasi yang lebih fokus mengenalkan tentang koding dan robotika kepada generasi dengan rentang usia 7-20 tahun.

“Saya ingin Koding Akademi menjadi platform edukasi nomor 1 di Indonesia sehingga ikut dalam DSC. Di mana di DSC ini challenger dididik agar lebih matang dan masuk dalam network dan ekosistem kewirausahaan. Sehingga Koding Akademi bisa berkembang lebih cepat,” katanya.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya