SOLOPOS.COM - Lalu lintas di Jalan Slamet Riyadi terlihat tak begitu padat dan terlihat sejumlah lapak pedagang kaki limas (PKL) di wilayah Sragen Tengah, Sragen, Minggu (14/11/2021). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Kabupaten Sragen memiliki kawasan yang dikenal sebagai jalan kuliner. Di jalan ini, pengunjung bisa menikmati aneka kuliner yang dijajakan sejumlah pedagang.

Kawasan kuliner itu berada di Jl Slamet Riyadi. Jalan ini membentang sepanjang 5 km dari wilayah Sarigunan, Sragen Wetan hingga Tegalsari, Sragen Kulon. Jalan itu dikenal sebagai jalan kulinernya Sragen karena sepanjang jalur itu menjamur bisnis kuliner.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di ujung timur jalan itu ada Kampung Lampion yang sempat diresmikan Bupati. Di sekitar Kampung Lampion di Sarigunan itu terdapat kafe, warung dan rumah makan, serta warung hik hingga ke barat. Kios-kios kecil pun digunakan untuk berjualan kuliner.

Yang paling padat bisnis kulinernya berada di wilayah Sragen Tengah mulai dari Ledok sampai Cantel Wetan. Di wilayah itu menjamur pedagang kaki lima (PKL) yang menempati pinggir jalan dan rumah makan. Mau mencari mi ayam, bakso, sampai makanan serbasambal ada di wilayah Sragen Tengah ini.

Baca Juga: Soto Sarinah, Soto Murah Meriah di Karanganyar yang Dipadati Pembeli

Sementara mulai simpang empat Radio Umum di Cantel Kulon sampai Tegalsari di Kelurahan Sragen Kulon tumbuh kafe dan rumah makan yang digemari para generasi milenial. Bahkan ada minimarket baru di jalur tersebut. Jalan itu tidak seramai Jl. Sukowati. Kondisi jalan yang tak begitu ramai justru menjadikannya nyaman sebagai tempat nongkrong anak-anak muda.

Kuliner Milenial

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sragen, Tugiyono, mengatakan perekonomian di Jl. Slamet Riyadi tumbuhan pesat sebagai jalan kuliner sejak lima tahun terakhir. Sebagai lapis jalan utama kedua di sisi utara setelah Jl. Sukowati cukup menjanjikan untuk usaha bisnis kuliner.

“Luas jalannya memadai terutama untuk kantong-kantong parkir karena lalu lintas di jalan itu tidak begitu ramai dan bukan jalur cepat. Di jalan itu tumbuh subur bisnis kuliner dan toko sembako. Kuliner yang muncul belakangan membidik pangsa pasar anak-anak muda, seperti kafe, fast food, dan seterusnya dengan konsep rumah makan ala milenial,” jelasnya.

Baca Juga: Ini Dia Warung Tumpang Legend di Sragen, Bukanya Mulai Tengah Malam

Dia melihat kawasan seputaran Jl. Slamet Riyadi cukup berimbang antara kepadatan penduduk dengan tempat usaha. Tugiyono yang tinggal di wilayah perkotaan Sragen melihat geliat jalan kuliner itu mulai terjadi sejak lima tahun terakhir. Pioner pengusaha di jalan inilah, sebut dia, yang menjadi faktor pemicu pertumbuahan ekonomi.

“Mereka yang berusaha dan berhasil menjadi magnet dan inspirasi bagi warga lain untuk membuka usaha, khususnya di bidang kuliner. Peluangnya bagus dan didukung dengan fasilitas jasa antarmakanan online. Jalur itu aman dan strategis untuk usaha. Pertumbuhan di jalan ini selaras dengan konsep pengembangan kota sebagai pusat perdagangan dan jasa,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya