SOLOPOS.COM - Oei Tiong Ham. (Wikipedia)

Solopos.com, SEMARANG — Oei Tiong Ham merupakan konglomerat pertama Asia Tenggara asal Semarang, Jawa Tengah. Pengusaha terkaya se-Asia Tenggara keturunan Tionghoa ini memiliki sederet peninggalan di Kota Semarang.

Salah satunya adalah istana seluas 81 hektare yang kini berubah menjadi gedung perkantoran. Istana tersebut berlokasi di Jl Kiai Saleh No 12-14, Mugasari, Semarang. Dulu, kompleks istana itu membentang di sepanjang Jl Pahlawan hingga Pandanaran dan Randusari. Kini, gedung tersebut beralih fungsi menjadi Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jawa Tengah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Bangunan istana pengusaha terkaya se-Asia Tenggara ini terdiri dari satu rumah induk, dua rumah berukuran lebih kecil di kiri kanan gedung utama yang dihubungkan dengan satu lorong beratap untuk menghindari panas dan hujan, yang biasa disebut Pavillion.

Baca juga: Inilah Sosok Pengusaha Terkaya Se-Asia Tenggara Asal Semarang

Sementara itu, di belakang bangunan utama istana milik konglomerat pertama Asia Tenggara di Semarang ini terdapat beberapa bangunan rumah yang mengelilingi kolam.

Dan sekarang istana ini hanya menyisakan sebuah bangunan yang disebut Balekambang atau dikenal sebagai gedung gula.

Oei Tiong Ham melapisi lantai pada istana tersebut dengan marmer dari Italia. Karakter Tionghoa hanya ada di gerbang pelataran gedung.

Diberitakan Solopos.com tiga tahun silam, Oei Tiong Ham sebelum tinggal di istana megah seluas 81 ha juga sempat hidup di Kampung Bojongsalaman RT 3/7, Semarang Barat.

Baca juga: Pengusaha Semarang Ini Orang Terkaya Se-Asia Tenggara

Bangunan yang terdiri dua lantai itu dan diyakini telah berusia 100-an tahun itu terlihat kusam. Seorang warga yang menghuni bangunan itu, Suwarni, 87, mengatakan rumah bergaya arsitektur tempo dulu itu merupakan peninggalan keluarga Oei Tiong Ham, seorang pengusaha kaya keturunan China.

Sementara itu, dilansir dari jurnal.untagsmg.ac.id, peninggalan pengusaha terkaya se-Asia Tenggara di Semarang banyak ditemukan di kawasan Kota Lama yang dulunya dibangun oleh Belanda. Sejumlah hasil penelitan menyebutkan ada lima bangunan yang pernah dipakai oleh OTH sebagai kantor dagang berbagai aktivitas bisnisnya dan bangunan bekas kantor OTH tersebut berada di Jalan Kepodang.

Baca juga: 5 Makanan Unik Khas Jawa Tengah, Namanya Bikin Geli

Bangunan pertama adalah restoran Pring Sewu yang diarsiteki oleh Liem Bwan Tjie dari Tiongkok dan saat itu dipergunakan sebagai kantor baru pengganti kantor Kian Gwan Concern yang lama dengan gaya bangunan percampuran kolonial dan Tiongkok di perempatan Jl Kepodang.

Selain itu ada juga gedung Hero Coffe, kantor RNI divisi farmasi yang masih diarsiteki oleh Liem Bwan Tjie yang dulunya dipergunakan sebagai kantor bisnis gula dengan nama Kian Gwan Concern. Selanjutnya Gedung Kosong (Soesmans Kantoor) dan bangunan terakhir adalah Gedung Monod Diephuis di ujung Jl Kepodang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya