SOLOPOS.COM - Eceng gondok nyaris memenuhi Waduk Cengklik, Boyolali, Kamis (12/1/2017). (Aries Susanto/JIBI/Solopos)

Waduk Cengklik Boyolali kini jadi hamparan eceng gondok.

Solopos.com, BOYOLALI – Tumbuhan eceng gondok yang nyaris memenuhi permukaan Waduk Cengklik membutuhkan penanganan serius. Selain menurunkan kuantitas air waduk, keberadaan tumbuhan tersebut juga mengurangi kualitas air.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Eceng gondok nyaris memenuhi Waduk Cengklik, Boyolali, Kamis (12/1/2017). (Aries Susanto/JIBI/Solopos)

Eceng gondok nyaris memenuhi Waduk Cengklik, Boyolali, Kamis (12/1/2017). (Aries Susanto/JIBI/Solopos)

Salah satu petani karamba asal Desa Sobokerto, Ngemplak, Hakim, mengatakan keberadaan eceng gondok cukup merepotkan petani karamba. Selain mempersempit gerak petani, tanaman tersebut juga bisa membunuh ikan-ikan di Waduk Cengklik.

“Tanaman ini kan menyerap oksigen di dalam air. Akibatnya, ikan-ikan banyak yang kekurangan oksigen dan mati karena kalah berebut oksigen dengan eceng gondok,” ujarnya saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (12/1/2017).

Menurut Hakim, masalah tersebut harus ada perhatian serius dari pemerintah untuk mengatasi eceng gondok di waduk seluas 1.957 hektare itu. Sebab, jika tak ada perhatian serius, tanaman ini akan menjadi musibah besar bagi para petani karamba, petani sawah, dan juga pengelola waduk.

“Setiap tahun tumbuh cukup lebat dan menyebar merata di seluruh permukaan waduk. Para petani sampai tak punya lokasi untuk mengayuh perahu. Ikan-ikan tak bisa hidup dengan sempurna,” paparnya.

Tak hanya kalangan petani, banyaknya tumbuhan eceng gondok ini juga dikeluhkan para pemancing mania. Mereka mengaku kesulitan mendapatkan lokasi yang longgar untuk meletakkan mata kail.

“Semua permukaan nyaris tak ada yang tersisa bagi pemancing. Semua ditumbuhi eceng gondok,” ujar Sulistyo, pemancing asal Desa Dibal.

Menurut Sulistyo, mestinya ada program yang bisa mengurangi pertumbuhan tanaman eceng gondok di Waduk Cengklik. Program tersebut bisa berupa pemanfaatan eceng gondok untuk produksi kerajinan kesenian atau produk kreatif lainnya.

Dengan cara itulah, kata dia, pengurangan eceng gondok bisa tepat guna dan bernilai. “Kalau diberantas dengan cara kerja bakti juga bisa, tapi kan kurang tepat guna dan melelahkan. Kalau misalkan bisa dimanfaatkan untuk kerajinan kan lebih bagus,” usulnya.

Berdasarkan catatan Solopos.com, petani karamba Waduk Cengklik pernah menerima bantuan dari pemerintah pusat berupa ikan koan, sejenis ikan yang berfungsi untuk memakan eceng gondok.

Sayang, program sekitar lima tahun silam itu tak berjalan mulus lantaran petani kesulitan mendapatkan pakan ikan untuk pembesarannya. Sementara, bantuan ikan saat diberikan masih dalam bentuk bibit.

Espos/ Aries Susanto

Tanaman eceng gondok nyaris memenuhi di seluruh permukaan Waduk Cengklik, Kamis (12/1). Keberadaan tanaman itu mengurangi kualitas air waduk dan berpotensi mengurangi produksi ikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya