SOLOPOS.COM - Pemelihara gajah di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) atau Jurug Solo Zoo melakukan pembiasaan-pembiasaan terhadap hewan tersebut, Sabtu (18/9/2021). (Solopos.com/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, SEMARANG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) terus melakukan pembukaan destinasi wisata di wilayahnya dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat. Salah satunya yakni mewajibkan wisatawan yang berkunjung mengunggah aplikasi PeduliLindungi sebagai aplikasi pengawasan pencegahan Covid-19.

Kepala Seksi Destinasi Pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jateng, Riyadi, mengaku saat ini Jateng menjadi pilot project penerapan aplikasi PeduliLindungi di tempat wisata. Total sudah ada 4 destinasi wisata di Jateng yang menerapkan aplikasi PeduliLindungi bagi wisatawan yang berkunjung.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Keempat destinasi wisata itu yakni Solo Zoo di Kota Solo, Candi Prambanan di Klaten, Candi Borobudur di Magelang, dan Grand Maerakaca di Kota Semarang. Untuk Solo Zoo dan Grand Maerakaca diterapkan sejak 15 September. Sedangkan untuk Candi Prambanan dan Candi Borobudur sejak 17 September,” jelas Riyadi kepada Semarangpos.com (jaringan Solopos Media Group), Rabu (22/9/2021).

Baca Juga: Jateng Valley Bakal Dilengkapi 7 Zona Wisata, Apa Saja?

Riyadi menambahkan selain empat objek wisata andalan itu, Jateng juga akan menambah daftar tempat wisata yang menerapkan aplikasi PeduliLindungi.

Keempat destinasi wisata terbaru yang bakal diujicobakan untuk menerapkan aplikasi PeduliLindungi yakni Agrowisata Tirto Arum di Kendal, Lawu Park di Karanganyar, Lokawisata Baturaden di Banyumas, dan Kitagawa Pesona Bali di Kabupaten Wonogiri.

“Uji coba untuk empat destinasi wisata itu sudah kita mulai pekan ini. Jadi, belum 100% diterapkan dan masih bersifat uji coba,” ujar Riyadi.

Riyadi menilai penerapan aplikasi PeduliLindungi di tempat wisata bertujuan untuk mencegah penularan  Covid-19 yang berpotensi terjadi dari wisatawan. Dengan aplikasi itu, wisatawan bisa diketahui telah melakukan vaksinasi Covid-19, dan bahkan pernah atau sedang terpapar Covid-19.

Baca Juga: Pemerintah Genjot Pengembangan Destinasi Wisata Borobudur dan Karimun Jawa

Indikator

Riyadi menyebut ada empat indikator yang bisa diperoleh dari wisatawan melalui aplikasi buatan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Kementerian BUMN itu.

Jika aplikasi itu menunjukkan warna hijau, berarti wisatawan telah menjalani vaksinasi dua kali. Sedangkan warna kuning menunjukkan vaksinasi satu kali, warna merah belum divaksin, dan warna hitam, wisatawan terpapar Covid-19.

“Nanti akan ada skrining kepada wisatawan yang akan masuk. Jika ketahuan belum vaksin, kami tidak izinkan masuk,” jelasnya.

Meski demikian untuk menerapkan aplikasi PeduliLindungi ini bukan tidak mudah. Terlebih lagi di lokasi wisata dengan sistem jaringan internet lemah. Oleh karenanya, pihak Disporapar Jateng pun terus berupaya melakukan perbaikan jaringan internet di lokasi wisata agar mampu menerapkan aplikasi secara maksimal.

Baca Juga: Piknik Yuk Lur! Objek Wisata Karimunjawa Dibuka Lagi

“Kemarin memang sempat ada masalah saat uji coba di daerah yang susah sinyal. Makanya, ini kami terus lakukan perbaikan,” tutur Riyadi.

Sementara berdasarkan data Disporapar Jateng, dari 690 destinasi wisata yang ada di provinsi tersebut belum seluruhnya buka atau menerima kunjungan wisata. Baru sekitar 188 tempat wisata yang sudah dibuka, sementara 264 tempat masih ditutup, dan 238 tempat melakukan simulasi pembukaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya