Solopos.com, WONOGIRI–Pencegahan terjadinya stunting, dapat dilakukan dengan memastikan anak mengonsumsi makanan bernilai gizi tinggi.
Hal itu disadari Siswarsini, Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Pelangi di Kelurahan Beji, Kecamatan Nguntoronadi, Wonogiri, yang membawa puluhan produk kemasan tempe kedelai dan kacang hijau ke halaman Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Selasa (9/8/2022).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Siswarsini meyakini kedua makanan tersebut memiliki kadar protein dan nilai gizi yang tinggi. Selain karena pembuatannya tanpa menggunakan bahan pengawet, bahan yang digunakan organik. Dengan mengonsumsi dua produk itu, ia yakin, stunting pada anak dapat dicegah.
Hari itu, ia membawa sekitar 40 kotak kemasan tempe kedelai dan 40 kemasan kacang hijau. Dalam waktu lebih kurang 30 menit, produk milik Siswarsini habis dibeli pembeli.
Baca Juga: Jos! Kecamatan Sidoharjo Wonogiri Sabet Penghargaan Penanganan Stunting
Bahkan Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, ia akui juga ikut membeli dua produk yang dijual.
“Tadi Pak Bupati membeli tempe kedelai organik dua kotak dan tujuh kemasan kacang hijau,” ungkapnya saat berbincang dengan Solopos.com di halaman Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Selasa.
Kedatangannya di halaman Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, sekaligus sebagai salah satu peserta pameran produk pertanian yang berupaya mencegah terjadinya stunting.
Pameran itu turut dihadiri belasan peserta yang menampilkan produk dari organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya.
Baca Juga: Polwan Polres Karanganyar Sambangi 2 Sekolah, Edukasi Cegah Stunting
Kepala Bappeda dan Litbang Wonogiri, Heru Utomo, menjelaskan pameran produk yang digelar di halaman Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri tersebut adalah bentuk riil pencegahan stunting tak hanya sebatas pada deklarasi. Melainkan melibatkan lintas OPD terkait.
“Tidak semua OPD memang, tapi yang jadi peserta pameran di sini ada yang dari Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, Pertanian, Kominfo[Komunikasi dan Informasi], PMD [Pemberdayaan Masyarakat dan Desa], PU [Pekerjaan Umum], hingga Sosial,” ujar dia kepada Solopos.com, Selasa (9/8/2022).