SOLOPOS.COM - Pekerja membangun perumahan bersubsidi untuk rakyat di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jateng, Jumat (16/9/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Solopos.com, JAKARTA–Generasi milenial dan Gen Z menjadi bidikan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di program sejuta rumah.

Baca Juga: Hampir Target, Program Sejuta Rumah Per November Tembus 931.592 Unit

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah mengatakan selain menyediakan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), tantangan lainnya ke depan adalah menyediakan rumah yang layak dan terjangkau bagi generasi milenial dan Gen Z.

Diperkirakan, jumlah generasi milenial mencapai sekitar 60% dari total populasi penduduk Indonesia yang lebih memprioritaskan rumah berkualitas dan terintegrasi dengan simpul transportasi umum serta memiliki kemudahan dalam memenuhi pola hidup digital.

Pemerintah bersama dengan BUMN telah mengembangkan konsep Transit Oriented Development (TOD). Konsep ini menuntut adanya keterpaduan antara pola dan struktur ruang wilayah, seperti perumahan, fasilitas komersial, ruang rekreasi dengan sarana transportasi umum yang dapat dijangkau dengan berjalan kaki.

“Pembangunan rumah susun Samesta Mahata Margonda sebanyak 940 unit ini merupakan sinergi antara Perum Perumnas dan PT KAI. Dengan target pasar kalangan millenial perkotaan, rumah susun ini mendukung implementasi konsep TOD yang terintegrasi dengan Stasiun Pondok Cina, Depok yang dilalui oleh jalur perjalanan Kereta Rel Listrik (KRL) jurusan Bogor –Jakarta,” ujarnya, Sabtu (2/4/2022).

Baca Juga: Milenial Bakal Jadi Target Program Sejuta Rumah dari Pemerintah

Menurut dia, harga lahan yang relatif murah di wilayah satelit Jakarta menjadikan harga hunian terjangkau bagi kalangan muda milenial dan dekat dengan stasiun sebagai pusat transit menuju Kota Jakarta. Kondisi ini juga sekaligus akan mengurangi kepadatan di Kota Jakarta.

Dia mengungkapkan saat ini masih menghadapi tantangan berat untuk periode 2020-2024 yaitu bagaimana meningkatkan jumlah rumah tangga yang menghuni rumah layak, yang semula berjumlah sebesar 56,75% rumah tangga menjadi sebesar 70% rumah tangga.

Kementerian PUPR bertanggung jawab untuk menyediakan hunian, memfasilitasi peningkatan kualitas, memfasilitasi pembiayaan perumahan dan bantuan/subsidi pembiayaan perumahan, penyediaan infrastruktur permukiman, pembinaan dan penanganan permukiman kumuh.

Dengan akumulasi target sasaran untuk pendekatan ini adalah sebesar 5 Juta. Tahun ini, pemerintah mengalokasikan dana bantuan pembiayaan FLPP senilai Rp23 trilliun untuk 200.000 unit rumah dan alokasi dana bantuan pembiayaan BP2BT senilai Rp888,46 miliar untuk 22.586 unit rumah. Lalu fasilitasi pembiayaan perumahan melalui BP Tapera senilai Rp9,81 triliun untuk 109.000 unit.

Dia menilai dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk dan terbatasnya lahan, rusun menjadi salah satu alternatif pemecahaan kebutuhanbperumahan dan permukiman terutama di perkotaan metropolitan. “Kami mendorong skema pembiayaanbaru khususnya untuk satuan rumah susun, seperti Skema KPR Sewa Beli atau Rent-to-own bagi masyarakat berpenghasilan rendah, serta skema KPR Milenial yang terjangkau bagi milenial dengan penghasilan Rp8,5 juta hingga Rp12 juta,” jelas dia.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Program Sejuta Rumah: Pemerintah Bidik Milenial dan Gen Z

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya