Solopos.com, SOLO — Kira-kira apa sih perbedaan antara Keraton Solo dan Pura Mangkunegaran yang sama-sama berada di Solo, Jawa Tengah?
Selain Keraton Solo, Pura Mangkunegaran juga menjadi salah satu ikon dari Kota Solo. Bahkan, Pura Mangkunegaran kerap dijadikan lokasi konser maupun pameran.
Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal
Akan tetapi dengan adanya Keraton Solo dan Pura Mangkunegaran, banyak masyarakat yang belum mengetahui peran dan fungsinya masing-masing.
Baca Juga: Ceramah Oki Setiana Dewi Viral, Disebut Membenarkan KDRT
Lalu, apa kira-kira perbedaan Keraton Solo dengan Pura Mangkunegaran?
Mengutip dari situs resmi Pura Mangkunegaran, pendiri Mangkunegaran adalah Raden Mas Said yang bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Abdipati Arya Mangkunegaran I. Atau secara lengkap menyandang nama Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegaran Senopati Ing Ayudha Sudibyaningprang.
Baca Juga: Norman Kamaru Bikin Heboh, Disebut Ganti Nama dan Pindah Agama
Mangkunegaran merupakan kadipaten yang posisinya di bawah Kasunanan dan Kasultanan. Pada tahun 1757 – 1946, Kadipaten Mangkunegaran merupakan kerajaan otonom yang memiliki wilayah yang sangat luas dan berhak memiliki tentara sendiri secara independen dari Kasunanan.
Perbedaan Keraton Solo dan Pura Mangkunegaran juga terletak pada wilayah cakupannya.
Baca Juga: Sama-sama Kerajaan Mataram, Apa Perbedaan Keraton Solo dan Yogyakarta?
Dalam Perjanjian Salatiga pada 17 Maret 1757, Mangkunegara I memerintah di wilayah Kedaung, Matesih, Honggobayan, Sembuyan, Gunung Kidul, Pajang sebelah utara dan Kedu.
Setelah sekian abad menjadi Kerajaan otonom, pada September 1946, Mangkunegara VIII menyatakan bergabung dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Namun, karena meletusnya revolusi sosial di Solo pada 1945-1946, telah mengakibatkan Mangkunegaran kehilangan kedaulatannya. Meskipun begitu, Pura Mangkunegaran berkomitmen tetap menjalankan fungsinya sebagai penjaga budaya.
Baca Juga: Mischa Chandrawinata Pamer Bunga dari Amanda Manopo, Ada Tanda Love Hlo
Lalu, apa lagi perbedaan Keraton Solo dan Pura Mangkunegaran?
Keraton Solo berdiri terlebih dahulu sebelum Pura Mangkunegaran.
Baca Juga: Viral Video Fakta Unik Februari 2022, Katanya Terjadi 823 Tahun Sekali
Kasunanan Surakarta Hadiningrat berdiri pada 1745 yang ditandai dengan pemindahan pusat pemerintahan Mataram yang dulu berlokasi di Kartasura ke Desa Sala.
Awalnya, Keraton Solo merupakan Kerajaan Mataram. Lalu, pada 13 Februari 1755 terdapat Perjanjian Giyanti yang membagi dua wilayah Kerajaan Mataram, yakni Keraton Solo dan Keraton Yogyakarta.
Baca Juga: Nyaman dan Tanpa Antre, RS UNS Buka Layanan Poliklinik Eksekutif
Dalam perjanjian tersebut juga disebutkan Kasunanan Surakarta Hadiningrat dipimpin oleh Susuhunan Paku Buwono III serta Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat dipimpin oleh Sultan Hamengku Buwono I.