SOLOPOS.COM - Fosil gajah purba koleksi Musuem Sangiran di Krikilan, Kalijambe, Sragen. (kebudayaan.kemdikbud.go.id)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 3.000 koleksi fosil purba di lima klaster menjadi daya tarik andalan yang disuguhkan Museum Sangiran kepada pengunjung pada masa libur Lebaran 2022. Selain itu, Museum Sangiran juga memberi memperpanjang jam operasional saat Lebaran sehingga pengunjung bisa lebih lama mengamati koleksi museum.

“Daya tarik pengunjung masih di ruang pameran itu dengan menyuguhkan 3.000-an koleksi fosil purba, berupa fosil binatang purba dan fosil manusia purba. Untuk jam kunjungannya juga ditambah selama libur Lebaran,” ujar  Kepala Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, Sragen, Iskandar Mulia Siregar, saat dihubungi Solopos.com, Senin (25/4/2022)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Biasanya Museum Sangiran buka pukul 09.00 WIB sampai 15.00 WIB. Kini menjadi mulai pukul 08.30 WIB sampai pukul 16.00 WIB. Penambahan waktu buka itu atas permintaan Pemkab Sragen untuk menambah target pendapatan daerah.

Baca Juga: Ini Daftar & Harga Tiket Masuk Objek Wisata di Sragen Saat Lebaran

Sementara lima klaster tempat ribuan koleksi fosil purba tersebut di antaranya Klaster Krikilan, Klaster Ngebung, Klaster Bukuran, dan Klaster Manyarejo di wilayah Kabupaten Sragen. Satu klaster lainnya yakni Klaster Dayu di Kabupaten Karanganyar. Dari kelima klaster tersebut, ujar Iskandar, Klaster Krikilan yang paling ramai karena fasilitasnya paling lengkap.

Dia mengatakan jam kantor pukul 08.00 WIB sehingga ada jeda 30 menit sampai 08.30 WIB untuk persiapan. Jam operasional tutup tetap sampai pukul 16.00 WIB tetapi Iskandar meminta untuk pelayanan loket bisa tutup sebelum pukul 16.00 WIB.

Dia mengingatkan kepada pengunjung tetap menerapkan protokol kesehatan karena masih dalam situasi pandemi Covid-19.

“Dari BPSMP Sangiran tidak ada target pengunjung. Selama ini jumlah pengunjung dibatasi maksimal 200 orang per hari. Untuk target pengunjung itu ada di dinas terkait. Prinsipnya, berapa pun pengunjung yang hadir tetap dilayani dengan baik,” katanya.

Baca Juga: Ini Daftar Harga Tiket Masuk Objek Wisata di Karanganyar Saat Lebaran

Di Klaster Krikilan, terang dia, ada areal parkir yang dikelola desa dan memang jaraknya agak jauh dengan Museum Sangiran. Dia mengaku ada keluhan pengunjung soal jauhnya jarak antara area parkir dengan lokasi wisata. Tetapi, menurutnya, fenomena itu juga muncul di destinasi wisata lain.

Dia menerangkan pengelolaan pariwisata memang diatur sedemikian rupa supaya ada efek berganda yang juga dirasakan masyarakat di sekitar lokasi objek wisata.

“Dengan parkir yang dikelola desa maka di kompleks museum tidak polusi dan bisa tenang. Dari sisi desa juga mendapat pemasukan. Apalagi jalur Trans Jateng juga sudah masuk ke Sangiran dan berhenti di areal parkir itu. Jadi sama-sama enaknya. Tukang ojek dari warga juga bisa hidup, dan seterusnya,” jelasnya.

Terpisah, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Muda Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Sragen, Prima Ady Surya, menjelaskan objek wisata milik Pemkab Sragen yang buka saat Lebaran hanya tiga dari empat objek. Ketiganya yakni Museum Sangiran, Gunung Kemukus, dan Pemandian Air Panas Bayanan. Dia menerangkan untuk tiketnya masih mengacu pada Perda No. 2/2019 tentang Retribusi Jasa Usaha.

Baca Juga: Bupati Minta Warga 4 Desa di Sragen Ini ke New Kemukus, Ngapain Ya?

“Tiket di Museum Sangiran senilai Rp8.000 untuk wisatawan domestik dan Rp15.000 untuk wisatawan mancanegara. Pengunjung diperkirakan puncaknya pada H+2 atau Selasa sampai Minggu. Kalau pada sebelum Lebaran masih puasa sehingga kunjungannya tidak seramai di masa arus balik Lebaran. Dari Museum Sangiran ini, kami menargetkan bisa berkontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD) mencapai Rp1,25 miliar pada 2022,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya