SOLOPOS.COM - Syekh Ali Jaber. (detik.com)

Solopos.com, JAKARTA -- Setelah dirawat selama 19 hari di RS yarsi Cempata Putih, Jakarta Pusat, Syekh Ali Jaber akhirnya mengembuskan napas terakhirnya, Kamis (14/1/2021). Umat muslim khususnya di Indonesia berduka.

Dalam suatu kesempatan sebelumnya, Syekh Ali Jaber pernah menyampakan keinginannya untuk dimakamkan di Madinah, tanah kelahirannya, jika meninggal suatu saat ini. Namun, jika meninggal di Indonesia, sang ulama rendah hati ini ingin dimakamkan di Lombok. Apa yang membuat Lombok begitu spesial di mata sang penghapal Al-Quran ini?

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pesan ingin dimakamkan di Lombok ini disampaikan Syekh Ali Jaber dalam sebuah rekaman Youtube di kanal @Sasak Update beberapa waktu silam. Dalam video itu, Syeh Ali Jaber menyebut banyak kisah dia yang terjadi di Lombok.  Ia menyebut kakeknya bahkan meninggal saat melawan penjajah di Lombok.

Innalillahi, Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia

“Ketika saya di Lombok ini, saya jauh merasa nyaman. Karena ada ceritanya. Pertama saya berjuang di Indonesia memang di Lombok, anak lahir di Lombok,"ujar Ali Jaber, seperi dilansir suara.com.

Suka Lombok

Syekh Ali Jaber menceritakan kakeknya yang meninggal mati syahid melawan penjajah Jepang di Lombok. "Kakek saya meninggal mati syahid melawan penjajah Jepang di Lombok. Bahkan ayah dari ibu saya sendiri termasuk dia juga kelahiran Indonesia di Bumiayu dan adiknya juga kelahiran Lombok,” sambungnya.

Syekh Ali Jaber melanjutkan, Lombok adalah salah satu pulau yang dia sukai di Indonesia.

Ketua PBNU Said Aqil Siraj: Penusukan Syekh Ali Jaber Tindakan Biadab

“Hubungan saya dengan Lombok bahkan saya bercita-cita Ya Allah walaupun saya memilih, memohon meninggal di Madinah. Kalau saya ditetapkan meninggal di Indonesia, mohon saya mau dimakamkan di Lombok. Lombok termasuk pulau kesayangan saya,” ujarnya.

Syekh Ali Jaber yang meninggal setelah belum lama resmi menjadi warga negara Indonesia (WNI). Ulama karismatik ini juga mengatakan siap meninggal di Indonesia karena sudah jatuh cinta. Ia menyampaikan itu karena muncul isu dirinya pulang ke Madinah pasca-insiden penusukan di Lampung beberapa waktu lalu. Dia menegaskan itu tidak benar.

"Allah masih berikan izin, masih berikan keselamatan, dan saya bisa beraktivitas kembali dan melanjutkan safari dakwah. Walaupun mulai beredar berita hoaks, Syekh Ali Jaber sudah pulang ke Madinah," katanya dalam siaran langsung melalui aku YouTube Syekh Ali Jaber, Jumat (18/9/2020).

Sudah Negatif Covid-19, Begini Kronologi Meninggalnya Syekh Ali Jaber

"Pertama, Madinah nggak ada flight-nya, masih tutup. Terus, yang kedua, kabar yang sudah beredar ke mana-mana itu sebenarnya di saat saya tiba dari Lampung," lanjut Ali Jaber.

Cinta Indonesia

Ali Jaber menegaskan siap mati di Indonesia. Dia akan tetap berdakwah di Indonesia.

"Dan saya sudah beberapa kali menyampaikan, saya siap mati di Indonesia, saya siap dimakamkan di Indonesia. Dan saya tidak pernah takut soal mati, karena saya sudah jatuh cinta dengan Indonesia, dan apa yang saya perjuangkan untuk Indonesia ini anugerah dari Allah untuk saya," ujarnya.

Ali Jaber sudah menjadi WNI. Dia berjanji akan memberikan hal yang bermanfaat untuk Indonesia. "Bukan saya karena punya kelebihan, hanya saya berusaha menjadi orang baik, menjadi orang yang bermanfaat untuk masyarakat, untuk negara, apalagi semenjak saya mendapatkan penghargaan sebagai WNI, makanya tugas saya betul-betul menjaga amanah dan kepercayaan itu, menjaga nama baik Indonesia dan selalu berusaha memberi sesuatu yang bermanfaat, yang berkesan. Intinya, menjadi orang yang mulia akhlak," ungkapnya.

Syekh Ali Jaber Pernah Berwasiat Ingin Dimakamkan Di Lombok

Syekh Ali Jaber pernah mengunggah pengajuan menjadi WNI melalui Instagram-nya, 23 Januari 2020. Dia juga memperlihatkan empat paspor hijau.

"Masyaallah Barakallah... Alhamdulillah. Menjadi sebuah kebahagiaan dan kebanggaan bagi kami beserta keluarga saat pengajuan menjadi Warga Negara Indonesia telah diterima. Saat ini passport sudah di tangan kami. Itu pertanda sah kami jadi WNI. Mohon bimbingannya dari jamaah sekalian supaya kami menjadi warga negara Indonesia yang baik dan bisa berkontribusi bagi agama bangsa dan negara. Aamiin. I love you INDONESIA. ???," tulis Ali Jaber.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya