SOLOPOS.COM - Sholahuddin (Istimewa/Dokumen pribadi).

Solopos.com, SOLO -- Solopos Group menerapkan standar yang ketat saat melaksanakan riset atau survei merek Solo Best Brand and Innovation atau SBBI 2021. Standar survei tinggi ini digunakan agar SBBI menghasilkan data riset yang dapat dipertanggungjawabkan.

Hasil riset yang objektif dan terpercaya ini kemudian bisa menjadi dasar memberikan penghargaan kepada para pemegang merek.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Koordinator Divisi Riset SBBI 2020, Sholahuddin, mengatakan standar survei yang ketat pada SBBI dilakukan saat menyusun instrumen penelitian, pengambilan data ke responden, menganalisis data, hingga penyajian hasil riset.

Baca juga: Kembangkan Sistem Informasi Desa, SMKN 1 Bawang Banjarnegara Dukung Desa Go Online

Ekspedisi Mudik 2024

“Dengan standar tersebut hasil riset SBBI bisa dipertanggungjawabkan secara objektif sehingga bisa menjadi barometer pasar di Solo dan sekitarnya,” ujar dia kepada Solopos.com, Rabu (19/5/2021).

Sholahuddin menjelaskan riset SBBI mengunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel secara purposive atau pengambilan data dengan menetapkan kriteria tertentu.

Data survei SBBI diambil dengan wawancara secara tatap muka menggunakan kuesioner terstruktur. Sebelum wawancara dengan responden, tim enumerator dilatih agar bisa mengambil data secara benar.

Baca juga: Kantor CIMB Niaga Finance Solo Dibobol Maling, Komputer dan HP Raib

Quality Control

Selain itu, tim enumerator dipantau oleh tim quality control (QC) yang akan terus mengevaluasi tim enumerator saat bekerja. Tim QC secara acak akan menghubungi responden untuk memastikan mereka benar-benar diwawancari enumerator survei SBBI.

Hal ini menjadi bagian dari cara agar pengambilan data dilakukan dengan baik. SBBI 2021 melibatkan lebih dari 10.000 sampel untuk meriset 50 produk. Sampel diambil di Kota Solo dan daerah sekitarnya, seperti Kartasura, Colomadu, Solo Baru, dan Palur.

Baca juga: Dokter Pasang Ring di Jantung Eks Bupati Sragen Agus Fatchur Rahman

Wawancara responden dilaksanakan pada Februari-April 2021. Dengan jumlah sampel tersebut survei SBBI bisa mewakili perilaku pasar di Kota Solo dan sekitarnya.

Data survei SBBI ini selanjutnya bisa memberi informasi kepada para pelaku usaha untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat untuk memenangi persaingan mengambil hati konsumen.

“Tahun 2021 ini SBBI membuat tiga jenis riset pasar, masing-masing riset 44 produk untuk mencari merek terbaik [best brand], empat kategori untuk merek bergengsi [prestigious brand] serta dua kategori untuk riset inovasi merek [innovation brand]. Total 50 produk yang disurvei,” imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya