SOLOPOS.COM - Penemuan ikan buas di Klaten. (detik.com)

Solopos.com, KLATEN – Aris Sarwanto bersikeras untuk tak menjual ikan toman temuannya meski sudah ditawar dengan harga yang tinggi. Aris mengaku ingin tetap memelihara ikan buas tersebut.

Seperti diketahui, Aris menemukan ikan toman itu di kolam kuno dekat dengan penemuan terowongan kuno di Desa Sabrang Lor, Trucuk, Klaten. Saat itu, Aris mencari ikan dengan cara setrum. Aris sempat takut karena ikan toman biasanya ada di Kalimantan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Awalnya saya kira ikan kutuk [gabus] tapi ternyata ikan toman. Saya kira mati karena sudah posisi ikan terbalik, tapi ternyata masih hidup. Sempat takut juga. Iya sempat mengira itu penunggu kolam, karena toman kan ikan di Kalimantan tapi kenapa ada di sini sebesar ini,” jelas Aris seperti dilansir detik.com, Senin (6/9/2021).

Baca Juga: Ditawar Rp17 Juta, Ikan Buas yang Ditemukan di Trucuk Klaten Ternyata Jenis Toman

Aris mengakui ada sejumlah orang yang ingin membeli ikan temuannya itu. Namun, dia bersikeras ingin memeliharanya. “Ingin tetap dipelihara karena langka sebesar ini. Siapa tahu mungkin membawa keberuntungan,” katanya.

“Awalnya ditawar Rp10 juta tidak saya lepas, di medsos ditawar Rp17 juta juga tidak saya lepas,” lanjut warga Desa Jogosetran, Kalikotes, Klaten, itu.

Aris mengungkapkan ikan temuannya merupakan jenis green toman. Ikan itu sempat diukur panjangnya 80 centimeter dan beratnya hampir 7 kilogram.

Aris mengaku baru sekali mencari ikan di kolam kuno tersebut. Meskipun setiap akhir pekan dia mencari ikan dengan menyetrum di beberapa lokasi lain. “Baru sekali itu di lokasi, setiap akhir pekan padahal nyetrum. Sekali dapat green toman, tapi sebelumnya memang saya mimpi dapat uang,” tutup Aris.

Aris bercerita memberi makan ikan tomannya itu dengan tiga ekor ikan nila berukuran kecil tiap harinya. Dia juga mengungkap ada cara khusus yang dia lakukan saat memberi makan ikannya itu. “Kalau makan, ikan itu harus disodori seperti menyuapi, kalau dilepas di satu kolam belum mau makan,” bebernya.

Baca Juga: Warga Temukan Ikan Buas 7 Kg di Dekat Terowongan Kuno Trucuk Klaten, Sempat Ditawar Rp17 Juta

Penemuan ikan toman di kolam itu dibenarkan oleh Kades Sabrang Lor, Klaten, Budi Andriyanto. “Iya [sejenis piranha] tapi varian dari Kalimantan. Dari mana asalnya kita juga tidak tahu,” kata Budi.

Budi mengatakan lokasi penemuan terowongan kuno itu memang berupa kolam atau embung. Rencananya lokasi tersebut akan ditata untuk dijadikan objek wisata pemancingan. “Karena ini kolam, kita tata untuk pemancingan. Nantinya ada kuliner juga,” sambung Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya