SOLOPOS.COM - Putra pertama almarhum Mangkunagoro IX, GPH Paundrakarna Jiwa Suryanegara (kiri), berpelukan dengan adiknya, GPH Bhre Cakrahutomo Wirasudjiwo (kedua dari kiri), saat acara malam peringatan 100 hari mangkatnya KGPAA Mangkunegara IX di Pringgitan Pura Mangkunegaran, Solo, Jumat (19/11/2021) malam. (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Pura Mangkunegaran mengumumkan penerus takhta sebagai Mangkunagoro X adalah putra bungsu KGPAA Mangkunagoro IX, Bhre Cakrahutomo. Pemilihan Bhre menjadi penerus melalui diskusi panjang dan sudah sesuai dengan adat istiadat yang selama ini dianut Praja Mangkunegaran.

Bhre Cakrahutomo merupakan putra dari KGPAA Mangkunagoro IX dengan permasuri GKP Prisca Marina Yogi Supardi. Penobatan atau jumenengan Bhre sebagai Mangkunagoro X akan dilakukan pada Sabtu (12/3/2022) mendatang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penetapan Bhre sebagai penerus diklaim sudah sesuai dengan tradisi yang selama ini dipegang di Praja Mangkunegaran. Pengageng Wedhana Satrio Pura Mangkunegaran KRMT Lilik Priarso Tirtodiningrat mengatakan Mangkunegaran masih menganut paugeran atau adat istiadat dari Kerajaan Mataram.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Bhre Cakrahutomo Mangkunegara X Ternyata Pengacara di Ibu Kota

Berdasarkan adat tersebut, ada beberapa syarat seorang penerus kepemimpinan. Pertama, penerus haruslah keturunan Mangkunagoro IX. Keturunan dimaksud haruslah laki-laki.

Penerus takhta Mangkunegaran Solo itu, urutannya paling atas yakni laki-laki putra Prameswari atau Permaisuri. Selanjutnya, kalau Permaisuri tak memiliki putra laki-laki, barulah putra Garwa Ampil atau selir.

“Putra setelah jumeneng. Kalau sekarang kan enggak ada [Garwa Ampil]. Kalau zaman dulu pasti ada Garwa Ampil, itu nanti anak laki-lakinya tertua juga,” terang Lilik dalam wawancara dengan Solopos.com, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Bhre Cakrahutomo Jadi Mangkunegara X, Apa Tugasnya?

Hal itu kemudian diperkuat dengan Serat Paliatma karya KGPAA Mangkunagoro (MN) IV. Serat tersebut berisi wasiat tentang penerus takhta kepemimpinan di Pura Mangkunegaran Solo.

Lilik menyebutkan isi serat tersebut: “Wahai anak-anakku, sewaktu aku masih jadi prajurit jangan punya mimpi jadi penerus MN V. Karena penerus Mangkunagara nanti adalah anak saya yang saat saya sudah Jumeneng”.

“Tradisi ini harus kita luruskan kembali,” tegas Lilik.

Menurut Lilik, institusi Mangkunegaran yang mengerti soal adat harus memberi tahu hal itu. Seperti diketahui, keluarga Pura Mangkunegaran Solo sudah mengumumkan keputusan mengenai sosok yang akan menjadi Mangkunagoro X.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya