SOLOPOS.COM - Wisata Alam Sutra di Selo Boyolali. (Instagram @alamsutraselo)

Solopos.com, BOYOLALI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali menyatakan kesiapannya jika sekolah dan masjid di area Boyolali dijadikan tempat transit peserta dan penggembira Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah.

Selain itu Pemerintah Kabupaten Boyolali juga menawarkan sejumlah destinasi wisata yang bisa dikunjungi peserta atau penggembira muktamar.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Boyolali, Supana mengatakan Boyolali mempunyai total 72 destinasi wisata yang dikembangkan.

“Kalau diurutkan dari timur, kawasan Cengklik itu ada di bendungan itu, ada di Cengklik Park, kalau ke selatan ada Bale Rantjah, di Desa Kemasan Sawit itu ada pemandian, kalau KR Indrokilo di kota, Umbul Tlatar, dan lainnya,” kata dia.

Ekspedisi Mudik 2024

Sebanyak 72 destinasi wisata itu meliputi wisata alam dan buatan, ada yang gratis dan perlu membayar retribusi. Destinasi wisata itu tersebar di Boyolali bagian Utara, Selatan, Barat, Timur, dan Tengah.

Baca juga: Catat! 5 Wisata di Boyolali Ini Dekat dengan Lokasi Muktamar Muhammadiyah

“Di sana [Boyolali bagian Utara], ada waduk Kedung Ombo, Kedung Ombo itu banyak, tapi yang masuk Boyolali hanya Wana wisata, dan Desa Wisata Bulu,” jelas dia.

Selain destinasi wisata itu, Supana juga menyebutkan ada banyak destinasi wisata kuliner yang bisa ditemukan di Boyolali. Salah satunya Kecamatan Selo, kawasan ini banyak menawarkan wisata kuliner dengan pemandangan alam gunung, .

“Kalau di Kecamatan Selo itu ada Nuansa Bening, ada Sanjaya, ada banyak lah di sana,” kata dia.

Wisatawan juga busa memilih salah satu dari desa wisata yang berjumlah 45 desa di Kabupaten Boyolali. Supana mengatakan masing-masing desa wisata punya keunikan dan keragaman budaya yang luar biasa.

Lebih lanjut, Supana menambahkan destinasi wisata di Boyolali hampir semua dikelola bersama pihak ketiga dan swasta.

Baca juga: Mantap! Kader PKS Solo Buka Rumah-Kantor bagi Penggembira Muktamar Muhammadiyah

Kerja sama yang dibangun dengan sejumlah pihak ketiga dan swasta itu senada dengan jargon Boyolali Pro Investasi. Supana mencontohkan, beberapa destinasi wisata yang dikelola oleh pihak ketiga.

“Wisata di Boyolali sudah milik swasta kebanyakan, misalnya di Bale Rantjah Sawit, kemudian waduk cengklik park, di Pengging walaupun milik pemerintah sudah dipihak ketigakan,” ucap dia.

Beberapa destinasi untuk desa wistaa di Boyolali, kata Supana, yang menggandeng pihak ketiga, misalnya Desa Wonopotro menggandeng CSR pertamina.

Supana juga mencontohkan Desa Banyuanyar yang saat ini terkenal dengan julukan kampus kopi, Desa Banyuanyar menggandeng CSR PLN.

Sementara hanya ada sebagian kecil yang dikelola secara langsung Disporapar, kata Supana, yaitu wisata air Umbul Tlatar di Kecamatan Boyolali dan penginapan Bungalow di Kecamatan Selo.

Baca juga: Solopos Hari Ini: Solo Bersiap Kebanjiran Tamu

“Saya punya keyakinan, ketika muktamar ada [destinasi wisata] yang membeludak pun, itu banyak dastinasi wisata yang dikelola pihak ketiga dan swasta,” ucap dia.

Sebelumnya, Sekda Boyolali, Masruri, kepada Solopos.com saat ditemui di kantornya, Kamis (10/11/2022), mengatakan kesiapannya membantu para penggembira muktamar dengan menyediakan sekolah dan masjid untuk lokasi transit.

Panitia Muktamar juga sudah menyambangi Bupati Boyolali dan dirinya selaku Sekda selama diminta akan membantu semampunya.

Masruri mengatakan tidak akan membedakan aliran paham atau agama. Ketika ada permintaan, tanpa melihat latar belakang, maka dirinya akan membantu.

Namun, Masruri mengungkapkan hingga saat ini belum ada permintaan dari panitia untuk meminta masjid atau sekolah di Boyolali digunakan untuk kegiatan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah.

Baca juga: Solo Padat Agenda Besar Pekan Depan, Ini Jalan yang Ditutup dan Pengalihannya



“Belum [ada permintaan], karena kemarin hotel-hotel di Boyolali kelihatannya sudah banyak yang full, tapi kelihatannya fasilitas pemerintah belum,” jawabnya.

Kembali Masruri menegaskan Pemkab Boyolali akan siap semaksimal mungkin membantu jika ada permintaan dari panitia untuk menggunakan fasilitas sekolah atau masjid dalam transit peserta dan penggembira Muktamar.

“Kalau ada permintaan ya mangga, yang dekat sana, mungkin di daerah Ngemplak, Banyudono, dan sebagainya. Selama ada permintaan, kalau bisa membantu ya bantu,” kata dia.

Sementara itu, Wakil Ketua PDM Boyolali, H. Jamhari Harap mengatakan dalam agenda Muktamar tersebut Kabupaten Boyolali akan menyiapkan penggembira sebanyak 11.000 orang.

“Penggembira Boyolali dipersiapkan 11.000 [orang], pendukung utamanya penggembira itu Soloraya, termasuk didalamnya Boyolali,” kata dia dalam acara Tabligh Akbar Pawai Taaruf dan Gelar Karya Siswa Santri Muhammadiyah Se-Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali di Lapangan Ampera, pada Selasa (2/11/2022).

Baca juga: Sukoharjo Siapkan 1.340 Ruang Parkir untuk Muktamar Muhammadiyah, Ini Lokasinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya