SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemain sepak bola. (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA — PSSI menyiapkan tiga alternatif kelanjutan kompetisi sepak bola nasional menyikapi sikap kukuh kepolisian yang menolak menurunkan izin keramaian.

Salah satu opsi memungkinkan kompetisi digelar mulai 1 Januari 2021 untuk mengurangi potensi bentrok dengan Pilkada 2020. Adapun dua opsi lain yakni menggelar kompetisi sesuai kesepakatan klub, 1 November 2020 atau mundur sebulan, Desember 2020.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kebakaran Besar Landa Hutan Lereng Gunung Kilimanjaro, Mahasiswa Dikerahkan Padamkan Api

Plt Sekjen PSSI, Yunus Nusi, menghormati kebijakan polisi yang menolak mengeluarkan izin keramaian dengan mempertimbangkan pandemi Covid-19 dan pelaksanaan Pilkada 2020. Oleh karena itu, pihaknya menyiapkan dua alternatif pelaksanaan kompetisi sepak bola jika pelaksanaan kick off 1 November tidak memungkinkan.

“Bisa mundur Desember 2020. Jika itu belum diizinkan karena alasan izin keramaian terkait Pilkada 2020, PSSI akan mencoba memulai pada 1 Januari 2021. Mudah-mudahan aspirasi klub agar kompetisi kembali digelar bisa menjadi kenyataan,” ujar Yunus seperti dilansir pssi.org, Rabu (14/10/2020).

Format

Namun PSSI tampaknya harus memikirkan ulang format kompetisi apabila liga baru bisa lanjut awal Januari 2021. Sebab PSSI punya hajatan besar yakni Piala Dunia U-20 2021 yang rencananya digelar bulan Mei-Juni. Ketua Umum PSSO, Mochamad Iriawan, mengklaim klub bisa bangkrut apabila kompetisi tidak berlanjut di masa pandemi Covid-19.

“Kami mengakomodasi keinginan klub untuk melanjutkan lagi liga. Kalau enggak [dilanjutkan] kasihan klub, bisa mati, bisa bangkrut,” kata Iwan Bule, sapaan akrabnya, dilansir Detik.

Wow! Di Tengah Pandemi, BUMN Indonesia Garap Infrastruktur Kereta Api di Kongo Senilai Rp173 Triliun

Iwan Bule mengakui klub butuh kepastian segera apakah kompetisi akan lanjut atau batal. Kepastian tersebut penting karena terkait dengan gaji pemain, pelatih, ofisial serta kontrak dengan sponsor. Iwan Bule memastikan akan sekuat tenaga membujuk kepolisian agar dapat mengizinkan kompetisi.

“Ya wajar saya memohon ke polisi, kalau bisa 1 November 2020. Kalau polisi tidak mengizinkan ya enggak apa-apa. Kami enggak akan memaksa. Kami warga negara yang taat hukum,” ujar purnawirawan Polri tersebut.

Besok, Pedagang Mulai Tempati Kios Baru Pasar Klewer Timur, Dimeriahkan Kirab Boyongan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya