SOLOPOS.COM - Ilustrasi sianida dengan kode beracun pada botolnya. (twitter.com)

Solopos.com, JAKARTA -- Kasus takjil beracun sianida di Bantul yang menewaskan seorang bocah mengingatkan kembali publik akan kehebohan kasus kopi sianida Jessica beberapa tahun lalu. Sianida menjadi salah satu jenis racun yang kerap digunakan untuk membunuh seseorang.

Bagaimana jika seseorang sudah telanjur menelan makanan bersianida? Apakah ia tidak bisa diselamatkan?

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ahli toksikologi dari Universitas Indonesia, Budiawan, menyebut masih ada kesempatan seseorang tersebut diselamatkan, asalkan pengananan ini bisa segera dilaksanakan. Apa saja penanganan cepat itu?

Budiawan menjelaskan 3 cara yang dinilainya efektif menekan dampak fatal dari sianida yang sudah tertelan. Cara pertama yakni memuntahkan makanan yang dikonsumsi.

Baca Juga: Ini Pelajaran dan Fakta dari Kasus Takjil Beracun Sianida di Bantul

"Kalau spontanitas, muntah, dimuntahkan ketika terasa mual itu merupakan sesuatu yang alamiah yang bisa dilakukan karena keracunan bahan kimia," kata Budiawan, seperti ditulis detik.com, Rabu (5/5/2021).

Cara selanjutnya, terang Budiawan, adalah menggunakan karbon aktif. Budiawan menjelaskan karbon aktif dapat berupa tablet yang berfungsi menyerap sianida dalam tubuh.

"Bisa juga dicari di apotek, karbon aktif itu untuk mengurangi ya [dampak sianida]. Artinya racun-racun tersebut nanti terserap dalam karbon aktif tersebut," tutur Budiawan.

Amonium Nitrit

Selain 2 cara tersebut, Budiawan menambahkan korban juga dapat menggunakan amonium nitrit. Diketahui, amonium nitrit merupakan garam amonium dari asam nitrat.

"Kalau ke dokter juga bisa ditambahkan amonium nitrit. Fungsi intinya begini, untuk mencegah supaya si sianida itu tidak memblok oksigen. Karena kerja sianida itu memblok oksigen di dalam darah kita sehingga pernapasan terganggu," terang Budiawan.

Baca Juga: Diduga Sudah Berniat untuk Meracuni, Nani Pesan Kalium Sianida Lewat Online

Amonium nitrat dapat diberikan ke pasien melalui infus. Budiawan mengatakan 3 cara penanganan pertama ini mesti cepat dilakukan karena sianida yang tertelan akan bereaksi dalam hitungan jam.

"Hitungannya itu kalau terlambat 3 sampai 4 jam sudah fatal ya kalau tidak ditangani gejala-gejalanya. Bisa 1 jam paling cepat," imbuh Budiawan.

Jika cara tersebut tepat dilakukan, Budiawan menyebut metabolisme tubuh dan fungsi sel-sel organ akan segera pulih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya