Solopos.com, MATARAM — Perairan Teluk Bima, Nusa Tenggara Barat diselimuti cairan coklat berbentuk seperti gel, yang diduga ingus atau lendir laut (sea-snot) akibat perubahan iklim sejak Rabu (27/4/2022). Fenomena serupa pernah terjadi di Laut Marmara, Turki pada tahun lalu. Cairan tersebut tidak berbau minyak, dan tidak bercampur sempurna dengan air laut.
Di sekitar area pencemaran ditemukan beberapa ikan dalam keadaan mabuk bahkan mati. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bima melalui Sekretariat Daerah Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, menyampaikan hasil pengamatan sementara perihal fenomena cairan mirip busa jeli (jelly foam) berwarna coklat susu yang mengambang di permukaan perairan Teluk Bima.