SOLOPOS.COM - Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 diikuti ratusan pelajar di SMK Muhammadiyah Cangkringan, Sabtu (11/9).(Harian Jogja/Abdul Hamid Razak)

Solopos.com, SLEMAN- Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Sleman dibantu Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) PDM Sleman terus menggelar vaksinasi bagi pelajar Muhammadiyah. Hal ini dilakukan untuk memenuhi syarat penerapan pembelajaran tatap muka (PTM).

Wakil Sekretaris Majelis Dikdasmen PW Muhammadiyah DIY, Marwoto Hadi Nugroho mengatakan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 digelar di masing-masing sekolah. Hal ini dilakukan agar sasaran vaksinasi bagi para siswa dapat terdata dengan baik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami siapkan proses pembelajaran tatap muka. Kami berharap untuk pelajar SMA/SMK Muhammadiyah sebanyak 84 di DIY seluruhnya segera divaksin,” katanya saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di SMK Muhammadiyah Cangkringan, Sabtu (11/9).

Baca juga: Objek Wisata Bantul Masih Tutup, Satpol PP Tingkatkan Patroli

Dalam pelaksanaannya, Dikdasmen bekerjasama dengan PKU Muhammadiyah, Kodim dan Polda. Selain digelar SMK Muhammadiyah Pakem dan Cangkringan, kegiatan vaksinasi pada Sabtu (11/9) digelar di Ponpes MBS Prambanan. “Di Pakem sasarannya 650 siswa, di Cangkringan 450 siswa dan di MBS Prambanan 2000an santri,” katanya.

Dia berharap, setelah kegiatan vaksinasi digelar proses PTM bisa segera dilaksanakan. Hanya saja, waktu pelaksanaan PTM tetap menunggu surat resmi dari pemerintah.

“Yang jelas setelah vaksinasi kedua, paling tidak semester depan sudah bisa dilaksanakan PTM. Uji coba sudah banyak dilakukan terutama bagi SMK yang produktif seperti praktikum tapi tetap digelar terbatas ya sekitar 30% siswa,” katanya.

Baca juga: 25 Destinasi Wisata di Sleman Diusulkan Gelar Uji Coba

Pelajar Sleman Kesulitan Praktikum

Hal senada disampaikan Kepala SMK Muhammadiyah Cangkringan Dwi Gunarto. Dijelaskan Dwi, selama pandemi Covid-19 siswa merasa kesulitan untuk melakukan praktik. Praktikum siswa membutuhkan pendampingan langsung dari gurunya.

“Kalau praktikum hanya digelar secara daring, itu menyulitkan siswa. Siswa bisa kurang kompeten. Apalagi yang jurusan TKRO, teknik kendaraan ringan otomotif. Kalau ada yang kesulitan, siswa konsultasi ke sekolah,” ujarnya.

Selain siswa, lanjut Dwi, guru dan tenaga kependidikan di sekolah tersebut sudah mendapatkan vaksin Covid-19. Hal itu dilakukan untuk mendukung segera diselenggarakannya PTM.

Baca juga: Duh, Layanan PMI Kota Jogja Terganggu Gegara Konflik Internal

“Kami masih menunggu instruksi dari Dinas dan Dikdasmen. Kami siap melaksanakan. Intinya kami menunggu instruksi saja. Keinginan para pelajar, PTM segera digelar di Sleman dengan protokol kesehatan. Makanya mereka mau untuk divaksin,” katanya.

Salah seorang siswi SMK Muhammadiyah Cangkringan, Suryaningsih, awalnya mengaku takut mendapatkan suntikan vaksin. Namun setelah selesai disuntik, ia mengaku biasa saja. Dia berharap kegiatan PTM segera dilaksanakan setelah kegiatan vaksinasi kedua diberikan kepada siswa.

“Iya ingin segera sekolah lagi. Kalau di rumah, belajar daring tidak jelas. Inginnya belajar di sekolah,” kata siswi kelas XI ini.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya