SOLOPOS.COM - Ilustrasi bisnis kuliner (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA -- Agar maju dan berkembang, pebisnis kuliner tentu harus punya strategi. Apalagi persaingan bisnis kuliner semakin ketat. Saat ini, bisnis kuliner masih menjadi sektor usaha paling diminati dan menjanjikan.

Dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Jumat (19/2/2021), Survei Snapcart tentang tren masakan rumahan menyebut sebanyak 63% responden berencana untuk memulai bisnis makanan mereka sendiri.

Promosi Peneliti Harvard Ungkap Peran BRI Dorong Inklusi Keuangan lewat Digitalisasi

Sementara data Google Trend menunjukkan pencarian terkait ide bisnis rumahan meningkat sebanyak lebih dari 300%. Sementara pencarian terkait ide bisnis makanan meningkat hingga 250% sepanjang 12 bulan terakhir.

Baca Juga: Rahasia Keripik Singkong Bojonegoro Bisa Tembus Pasar Dunia

Ekspedisi Mudik 2024

Agar usaha makin untung, berikut tips meningkatkan kecakapan dan daya tarik usaha makanan dari influencer Chef William Gozali, Culinary Storyteller Ade Putri Paramadita dan Top 10 Masterchef Indonesia Amy Zein.

1. Bahan Baku Jadi Penentu
Chef William Gozali menjelaskan hal pertama yang penting untuk dijual adalah tampilan makanan yang menarik dan estetik untuk menarik perhatian calon konsumen. Bukan sekadar mengandalkan kemampuan mengedit gambar atau memanfaatkan pencahayaan yang tepat dalam mengambil gambar makanan. Lebih dari itu, pemilihan bahan makanan yang tepat dan segar akan membuat tampilan makanan semakin ciamik dan menggiurkan.

Bukan berarti juga harus mahal, namun pemilihan bahan yang segar dan berkualitas menjadi sebuah keharusan. Tak kalah penting, garnish atau pemanis tampilan, juga dapat membantu meningkatkan daya tarik dari produk makanan yang ditawarkan. Untuk memastikan kesegaran bahan baku produk makanan dapat terjaga, pemanfaatan perangkat teknologi yang sesuai kian signifikan.

Manfaatkan Media Sosial

2. Bercerita Rasa melalui Media Sosial
Media sosial saat ini tengah menjadi ujung tombak medium pemasaran bagi para pelaku usaha, khususnya bagi para pengusaha kuliner. Jadi, perlu kemampuan untuk menceritakan rasa sebuah santapan secara apik, baik melalui visual, tulisan, maupun dengan betutur langsung melalui konten video unggahan.

“Kemampuan storytelling para pelaku usaha dibutuhkan untuk membalut produk, menambahkan nilai jual tanpa menjadikannya hard selling," kata Culinary Storyteller, Ade Putri Paramadita.

Hal ini meliputi kelihaian berkisah mengenai asal usul santapan, proses pembuatan hingga manfaatnya. Dengan begitu, konsumen akan lebih mudah merasa lekat hingga ingin mencoba produk yang nantinya dapat dinikmati tak hanya dengan indera pengecap saja.

Baca Juga: Ini Kata Pakar Feng Shui Soal Peluang Bisnis Kuliner Di Tahun 2021

3. Kemasan Aman Perlu Diperhatikan
Top 10 Masterchef Indonesia Season 6, Amy Zein, mengatakan kemasan produk adalah bagian dari branding sebuah usaha. Bagaimana wujud kemasan produk yang sampai ke tangan pelanggan, menjadi bukti dari profesionalitas, serta menunjukkan kualitas produk yang ditawarkan.

Dalam bisnis makanan, kemasan juga memiliki peran penting dalam menjaga keamanan dan kenikmatan hidangan. Selain itu, pemilihan kemasan yang ramah lingkungan juga dapat menjadi salah satu nilai tambah. Jadi, penting bagi pelaku usaha, meski masih di level rumahan, untuk memperhatikan kesesuaian dan keamanan kemasan yang digunakan.

Apalagi jasa kurir yang kerap digunakan kadang kurang berhati-hati dalam membawa produk makanan, sehingga dibutuhkan perhatian yang khusus pada cara dan pemilihan kemasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya