SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO -- Lahan terbatas sering membuat pemiliknya bingung peruntukannya. Ketika punya keinginan membangun rumah, terlintas pemikiran apa cukup. Apakah nantinya rumah yang dibangun bisa menjadi rumah yang nyaman untuk aktivitas dan beristirahat.

Keadaan ini sebenarnya tidak harus terjadi jika mau meluangkan waktu sejenak untuk sekadar mencari informasi tentang permasalahan perumahan. Anda bisa menemui arsitek atau desainer interior. Bisa juga berselancar mencari informasi yang telah tersedia di jagad maya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Salah satunya yang bisa menjadi pilihan adalah desain rumah kompak (Compact House) atau rumah mungil (Tiny House). Desain rumah tersebut sebagai salah satu solusi bagi keluarga yang ingin membangun rumah tetapi lahan yang dimiliki terbatas.

Menurut Dosen Desain Interior Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) UNS Solo, Mulyadi, rumah kompak atau rumah mungil adalah rumah lengkap dengan mebelnya yang didesain secara maksimal berdasarkan kebutuhan aktivitas penghuninya.

“Desain rumah kompak atau rumah mungil berusaha memaksimalkan manfaat dari ruang yang minimal. Sehingga semangat tepat guna [efektif] dan hemat [efisien] seolah menjadi napas dalam rancangannya. Hal inilah yang terkadang bagi orang yang awam dalam tata ruang akan merasa terkendala,” jelas Mulyadi.

Kelebihan rumah kompak atau rumah mungil adalah lahan yang dibutuhkan tidak terlalu luas, bahkan seukuran rumah petak dengan ukuran 3 m x 10 m dapat dibangun rumah jenis ini. Hemat bahan bangunan dan biaya untuk tenaga. Waktu pembangunan lebih singkat. Konsumsi energinya dapat hemat, kendati tergantung jenis dan alat-alat yang digunakan. Perawatan lebih ringan dan kebututan perabotan menyesuaikan.

Namun ada juga kekurangannya, yakni ruangan terbatas, harus pandai mengatur ruang penyimpanan. Tidak bisa digunakan keluarga besar dan mengundang banyak orang. Area untuk bermain dan hiburan terbatas dan dilakukan di luar rumah.

 

Tips Membangun Rumah Kompak

Buat rancangan program dan organisasi ruang secara simpel. Misalnya akan dibuat dua lantai maka semua aktivitas dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu aktivitas yang bersifat semipublik dan servis seperti ruang tamu, ruang makan, dapur diletakkan di lantai I. Sedangkan aktivitas pribadi (private) seperti ruang tidur, kamar mandi/WC diletakkan di lantai II.

Jika dibutuhkan tambahan ruang tidur dapat dibangun ke atas lagi dengan memanfaatkan ruang antara plafon dan atap. Maksimalkan pencahayaan alami dengan banyak membuat bukaan-bukaan jendela. Selain itu, untuk finishing ruang, pilihlah finishing dinding yang halus polos tanpa tekstur dengan pilihan warna yang cerah agar ruang terasa luas dan lega. Tambahkan pula elemen estetik seperti lukisan atau tanaman yang secara tampilan tidak terlalu ramai.

Contoh rancangan rumah kompak dengan luas tanah lebih kurang 60 m2, menurut Mulyadi dapat dilihat pada lantai I hanya digunakan untuk aktivitas servis dan publik. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar bisa membatasi tamu atau orang luar supaya tidak masuk ke ruang pribadi di lantai II.

Kamar mandi diletakkan di bawah tangga dengan memanfaatkan ruang bawah bordes. Sedangkan ruang bawah tangga dapat dimanfaatkan untuk lemari penyimpanan umum. Pada bagian dapur dibuat kolam agar udara cenderung sejuk di mana sirkulasi udara diatur dengan bukaan atau void di atas kolam yang langsung tersambung dengan area jemur di lantai II. Sedangkan di lantai II terdapat ruang-ruang privat yang terdiri atas dua kamar tidur, satu ruang keluarga, satu kamar mandi, dan ruang cuci-jemur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya