SOLOPOS.COM - Ilustrasi anjing. (CMFI)

Solopos.com, SUKOHARJO — Dua anjing betina bernama Sasha dan Nicky yang pernah diselundupkan ke Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah beberapa waktu lalu melahirkan saat dirawat di shelter Bogor, Jawa Barat.

Masing-masing anjing betina itu melahirkan lima ekor anak anjing sehingga total anak anjing yang dilahirkan sebanyak 10 ekor. Sasha dan Nicky bagian dari puluhan anjing yang hendak diselundupkan ke wilayah Jawa Tengah pada akhir November 2021.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mereka ditemukan dalam kondisi yang sangat memprihatinkan kala itu. Sasha, Nicky, dan kawanannya dalam keadaan terikat di dalam karung goni. Selain itu, moncong anjing diikat dengan tali dan kawat. Tak sedikit anjing-anjing itu bertubuh kurus.

Baca Juga : 6 Anjing Selundupan yang Diselamatkan di Kartasura Sukoharjo Mati

Dog Meat Free Indonesia (DMFI) bersama Jakarta Animal Aid Network (JAAN) Domestic lantas membawa puluhan anjing itu ke shelter di Bogor, Jawa Barat. Para anjing itu dirawat dan diobati agar kondisi tubuhnya pulih.

“Ada dua ekor anjing betina yang melahirkan saat dirawat di shelter di Bogor. Anjing Sasha melahirkan lima ekor anak anjing pada 8 Desember 2021. Sementara anjing Nicky melahirkan lima ekor anak anjing pada 28 Desember 2021. Jadi total anak anjing yang dilahirkan sebanyak 10 ekor,” kata Perwakilan DMFI, Mustika, saat dihubungi Solopos.com, Kamis (24/3/2022).

Baca Juga : Penyelundupan Anjing di Kartasura, Mulut Diikat Kawat Lalu Masuk Karung

Dia memperinci anak anjing yang dilahirkan kedua anjing betina tersebut. Anjing Sasha dan Nicky masing-masing melahirkan tiga ekor anjing betina dan dua ekor anjing jantan. Saat ini, katanya, sepuluh ekor anak anjing itu masih dalam perawatan dan kondisinya normal. “Saat ini, beberapa anjing dipindah ke ruangan khusus isolasi. Anjing-anjing itu terpapar virus distemper,” ujar dia.

Tindakan Polisi

Ia menjelaskan bahwa virus distemper yang menyerang anjing ditemukan kali pertama pada 11 Desember 2021. Beberapa pekan selanjutnya, dua ekor anjing yang terinfeksi virus mati. Kemudian, disusul empat ekor anjing lain yang mati akibat terinfeksi virus distemper.

Baca Juga : Penyelundupan 53 Anjing untuk Konsumsi Berhasil Digagalkan di Sukoharjo

Virus itu menyerang saluran pencernaan, pernapasan, dan sistem saraf pusat. Rata-rata anjing yang terinfeksi distemper merupakan anjing muda. “Anjing yang terinfeksi distemper bisa menularkan ke anjing lainnya. Sehingga anjing yang terpapar virus harus diisolasi di ruangan khusus. Tak boleh bercampur dengan anjing lainnya,” papar dia.

Koalisi DMFI berkomitmen mengawal kasus perdagangan anjing di Sukoharjo. Mereka juga mengapresiasi langkah aparat penegak hukum serta pemerintah daerah yang mendukung kampanye bebas daging anjing di setiap daerah.

Baca Juga : Pedagang Daging Anjing asal Sragen Divonis 10 Bulan Penjara

Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, menyatakan sesuai UU No.18/2012 tentang Pangan menyebutkan daging anjing tidak termasuk dalam makanan konsumsi karena bukan merupakan sumber hayati produk peternakan, kehutanan, atau jenis lainnya.

Di Sukoharjo, lanjutnya, larangan berjualan daging hewan nonpangan seperti anjing diatur dalam peraturan daerah (Perda). “Untuk larangan perdagangan anjing diatur dalam perda. Namun, kami juga bakal melakukan tindakan tegas jika memenuhi unsur tindakan pidana,” kata Kapolres.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya