SOLOPOS.COM - Bupati Yuni mengaduk material sirtu saat kerja bakti massal menambal jeglongan sewu di jalan Sragen-Gesi, Tangkil, Sragen, Jumat (10/3/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Sragen, aksi menambal jeglongan sewu pada dua pekan terakhir menghabiskan Rp2 miliar.

Solopos.com, SRAGEN — Kerja bakti massal swadaya yang melibatkan para pegawai negeri sipil (PNS) dan warga secara serentak di 20 kecamatan mampu mengurangi jeglongan sewu sepanjang 120 km di 40 ruas jalan atau 10% dari total ruas jalan berlubang, yakni 403 ruas.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kerja bakti selama dua Jumat terakhir itu menyerap anggaran swadaya warga mencapai Rp2 miliar atau setara alokasi dana pemeliharaan jalan di APBD 2017. Aksi kerja bakti massal pada Jumat (10/3/2017) difokuskan di jalan Sragen-Gesi wilayah Desa Tangkil, Kecamatan Sragen Kota.

Kerja bakti tersebut merupakan lanjutan dari kerja bakti menambal jeglongan sewu di jalan Pungkruk-Gabugan, Sidoharjo, Sragen, Jumat (3/3/2017) lalu yang menghabiskan dana swadaya masyarakat lebih dari Rp1 miliar. Jumlah PNS dan warga yang terlibat dalam kerja bakti di Tangkil itu tak sebanyak di Sidoharjo, pekan lalu.

Para pelajar pramuka pun tidak tampak dalam rombongan peserta kerja sosial itu. Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan Wakil Bupati Dedy Endriyatno menjadi satu tim bersama. Bereka berjibaku bersama PNS dan warga untuk mencangkul gundukan material pasir dan batu (sirtu) dan lalu menguruk lubang jalan atau jeglongan sewu.

“Aduh berat banget ternyata!” keluh Yuni setelah mengangkat sirtu satu ikrak.

Sementara Dedy menurunkan material sirtu dari bak motor roda tiga. Di sela-sela kerja keras itu, mereka berswafoto bersama atau berpose bersama untuk sekadar menghilangkan capai.

“Kerja bakti ini memang tindak lanjut dari kerja bakti sebelumnya di Sidoharjo. Kerja bakti ini terus dilakukan secara simultan dan sinergi antara pemerintah dan rakyat. Prioritasnya tetap akses jalan protokol atau jalan antarkecamatan atau jalan yang mendapat sorotan publik karena sering terjadi kecelakaan lalu lintas. Kami tidak membedakan status jalan kabupaten, provinsi, atau nasional, yang penting sapu lubang sebanyak-banyaknya,” kata Bupati saat ditemui wartawan di sela-sela kerja bakti.

Dia menyampaikan kerja bakti ini butuh konsistensi dan semangat terus menerus. Yuni berterima kasih dan mengapresiasi kepada peran swasta dan warga yang dengan ikhlas menyumbang untuk menambal lubang. Yuni pun memberi penghargaan tinggi kepada para aparatur sipil negara (ASN) yang mau iuran gotong-royong dan menyumbangkan tenaga untuk ikut berkontribusi secara ikhlas menambal lubang jalan.

“Nilai swadaya pada hari ini tidak seperti pada pekan lalu. Kami bergerak terus dan tidak perlu menunggu Jumat ini. Seperti di ring road selatan itu sudah langsung ditambal Sabtu lalu dengan dana dari swasta, termasuk dari RSI Amal Sehat. Targetnya mengurangi angka kecelakaan dan menjawab keresahan terkait jalan berlubang,” tuturnya.

Dia menyatakan gerakan tambal jeglongan sewu itu bisa mengurangi jalan berlubang sampai 10%. Yuni berencana memasang spanduk di sejumlah ruas jalan yang akan dibangun pada tahun ini. Spanduk itu berisi keterangan tentang anggaran pembangunan jalan sebagai bentuk sosialisasi kepada masyarakat agar tidak resah. Termasuk jalan provinsi Pungkruk-Gabugan itu sudah pasti dianggarkan oleh Gubernur Jateng.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Sragen, Marija, mengatakan selama dua pekan terakhir, swadaya masyarakat mampu menutup lubang di 40 ruas jalan dari 403 ruas jalan yang berlubang. Setiap ruasnya, sebut dia, panjangnya 2 km-3 km sehingga total jalan berlubang yang ditambal mencapai 120 km.

“Pada pekan lalu swadaya masyarakat itu bisa habis lebih dari Rp1 miliar. Pada Jumat ini bisa sampai Rp1 miliar juga. Jadi dana Rp2 miliar itu habis dalam dua hari untuk tambal lubang. Ya, mudah-mudahan tidak muncul lubang lagi karena intensitas hujan yang tinggi,” imbuhnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya