SOLOPOS.COM - Tim DPU dan rekanan menyurvei Jembatan Ngasri di Desa Srimulyo, Kecamatan Gondang, Sragen, Rabu (2/11/2016). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Sragen, jalan yang menghubungkan tiga desa di Gondang teranam putus karena jembatan ambrol.

Solopos.com, SRAGEN — Jembatan penghubung Desa Srimulyo ke Desa Tegalrejo dan Desa Plosorejo, Kecamatan Gondang, Sragen, ambrol karena fondasi jembatan tergerus air Sungai Ngasri sejak sebulan terakhir.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Jalur penghubung tiga desa itu terancam putus lantaran ambrolnya jembatan sudah menggerus separuh badan jalan. Tim Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen bersama rekanan menyurvei lokasi jembatan itu, Rabu (2/11/2016) siang.

Mereka melihat kondisi jembatan yang dibangun warga secara swadaya itu. Mereka mengukur ketinggian jembatan di sisi selatan mencapai 8 meter dan lebar talut yang ambrol sepanjang 15 meter.

Selain itu, talut di sisi utara jembatan sepanjang 8 meter dengan ketinggian 6 meter-7 meter juga ambrol. “Kami belum bisa menghitung kebutuhan anggarannya. Bisa jadi kebutuhan anggaran itu diambilkan dari dana pemeliharaan rutin. Semua itu nanti tergantung kebijakan pimpinan,” kata petugas teknik DPU yang enggan disebut namanya saat ditemui Solopos.com di Srimulyo.

Seorang warga setempat, Mardi, 30, mengatakan jembatan itu masuk wilayah Dukuh Ngasri RT 016, Desa Srimulyo, Gondang. Dia mengatakan tanah di bawah jembatan itu mulai ambles tiga bulan lalu.

Seiring berjalannya waktu, jembatan itu makin ambles hingga akhirnya talut di sebelah selatan jembatan sepanjang 15 meter ambrol, sebulan lalu.

“Jembatan itu merupakan jembatan swadaya. Talut di sebelah timur itu baru dibangun warga juga secara swadaya beberapa bulan lalu. Setelah selesai dibangun malah ambrol. Kejadian itu sudah dilaporkan ke Pemerintah Desa Srimulyo dan DPU Sragen. Beberapa hari lalu sempat disurvei tim dari DPU tetapi sampai sekarang belum ditindaklanjuti juga,” kata dia.

Dia menjelaskan jembatan itu menjadi penghubung warga Desa Srimulyo ke Desa Tegalrejo dan Desa Tunggul ke arah selatan dan bisa juga ke arah Desa Plosorejo hingga ke pusat kota Kecamatan Gondang. Untuk sementara jalur yang melewati jembatan itu ditutup dan hanya motor yang boleh lewat.

“Jembatan itu kalau tidak segera dibangun ya tanahnya akan tergerus terus saat hujan turun. Sekarang gerusan tanahnya sudah sampai separuh badan jalan. Kalau dibiarkan ya bisa putus jembatan itu,” tambah dia.

Sekretaris DPU Sragen, Tedi Rosanto, mengatakan Kepala DPU Sragen Zubaidi sudah memerintahkan staf untuk menyurvei jembatan tersebut, Rabu siang. Hingga Rabu sore, Tedi belum menerima hasil survei tersebut.

Tedi menyampaikan kerusakan jembatan itu masih dihitung dan dikaji untuk mengetahui kebutuhan anggarannya. “Kami harus mengetahui kebutuhan anggarannya baru bisa bicara tentang sumber anggaran pembangunannya. Perbaikan jembatan itu bisa diambilkan dari dana pemeliharaan jalan dan jembatan pada APBD Perubahan 2016. Kemudian konstruksi jembatan itu bisa diperkuat dengan anggaran di APBD 2017. Namun APBD Perubahan 2016 sampai sekarang belum digedok karena masih menunggu hasil evaluasi Gubernur,” tutur Tedi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya