SOLOPOS.COM - Lengangnya kawasan Flyover Palur saat Lebaran 2015, Jumat (17/7/2015). (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Solo, Pemkot berencana membangun flyover di empat perlintasan sebidang selain Manahan.

Solopos.com, SOLO — Proyek pembangunan flyover (jalan layang) Manahan akan dilanjutkan ke empat perlintasan sebidang lain di Kota Solo. Keempat perlintasan sebidang itu adalah Purwosari, Palang Joglo, Gilingan (Balapan), dan Jebres.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan sudah mengajukan permohonan pembangunan flyover di keempat perlintasan sebidang tersebut ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). “Yang sudah mendapat lampu hijau adalah Purwosari. Selanjutnya mungkin Palang Joglo dan lainnya,” kata Rudy sapaan akrabnya ketika dijumpai wartawan di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Jebres, Minggu (5/3/2017).

Rudy mengatakan pembangunan flyover Purwosari akan dibiayai pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah. Flyover Purwosari dikerjakan setelah pembangunan flyover Manahan rampung.

Pemkot tidak mengerjakan proyek pembangunan flyover Manahan dan Purwosari dikerjakan dalam waktu bersamaan guna meminimalkan kemacetan lalu lintas selama pembangunan flyover. Karena itu, Pemkot mendahulukan pembangunan flyover Manahan dikerjakan mulai tahun ini. “Baru setelah flyover Manahan jadi, dilanjutkan yang Purwosari,” katanya.

Rudy mengatakan pembangunan flyover mendesak dikerjakan. Hal ini diharapkan mampu mengurai kepadatan lalu lintas di perlintasan sebidang. Apalagi ke depan ada elektrifikasi dan double track kereta api.

Dengan demikian frekuensi kereta api yang melintas akan semakin tinggi sehingga di setiap perlintasan sebidang direkomendasikan dibangun flyover atau underpass. Dari segi penganggaran, Rudy menyampaikan flyover Purwosari membutuhkan biaya lebih besar dibandingkan flyover Manahan.

Begitu pula dengan membangun flyover Palang Joglo, kebutuhan dananya bahkan jauh lebih besar ketimbang Purwosari. Hal itu karena ada simpang tujuh di perlintasan Joglo tersebut.

Tingkat kepadatan lalu lintas di sana juga semakin parah terutama saat kereta api (KA) melintas pada jam sibuk, yakni berangkat kerja dan pulang kerja. “Kendaraan yang lewat sana juga tonase besar. Jadi di sana butuh dibangun flyover,” katanya.

Disinggung rencana pembangunan flyover Manahan, Rudy menyampaikan hingga kini masih menunggu penyusunan detail engineering design (DED) rampung dikerjakan Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan (Pusjatan) Kementerian PUPR. Sembari menunggu DED, Pemkot akan menyosialisasikan rencana pembangunan flyover kepada warga terdampak.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo Hari Prihatno mengatakan akan menyiapkan rekayasa lalu lintas sebelum dan sesudah flyover Manahan dibangun. Kajian rekayasa tersebut segera diselesaikan dan disosialisasikan kepada masyarakat.

Hari mencontohkan rekayasa lalu lintas untuk Jl. Yosodipuro ada perubahan arus lalu lintas selama pengerjaan flyover. Dishub berencana menerapkan sistem satu arah (SSA) di jalan tersebut.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya